MACAM-MACAM
AGAMA YANG DIAKUI DI INDONESIA
MAKALAH
Diajukan
Sebagai salah Satu Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Agama
Disusun
Oleh Kelompok 3:
Fitra
Reza Hayati
Ice
Fitri Muliawati
Rika
Purnama Wulan
Dosen Pembimbing
Agusrianto, SHI, MA
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN
DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG
2011
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah
alrabbi al‘alamin kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya
kepada kami dan seijin-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul “MACAM –MACAM AGAMA YANG DIAKUI
DI INDONESIA”
Makalah ini berisikan tentang informasi
pengertian agama atau yang lebih khususnya membahas berbagai macam agama yang
telah diakui di Indonesia serta sejarah masuknya agama dan perkembangannya.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang Macam-macam Agama. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta
dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.
Lubuk Alung , 22 oktober 2011
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB
I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang 1
B.
Rumusan
Masalah 2
C.
Tujuan
Penulisan Makalah 2
BAB II. PEMBAHASAN
1.
Agama
Islam 3
A. Lahirnya Agama Islam
B. Sejarah Berkembangnya Agama Islam 4
2.
Agama
Khatolik 9
a). Misi Portugis Menyebarkan Agama Khatolik
b). Sejarah Perkembanhan Agama
Khatolik
3.
Agama
Kristen 10
A. Sejarah Penyebaran agama Kristen Di Indonesia
B. Agama Kristen di Indonesia
4. Agama Hindu 11
1. Pengertian
2. Sejarah
Perkembangan Hindu
5. Agama Budha
BAB III. PENUTUP 12
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Daftar Pustaka 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia
sebagai makluk ciptaan tuhan yang maha esa dan sebagai wakil tuhan di bumi yang
menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sssebagai hamba tuhan yang
mempunyai kewajiban untuk beribadah dan
menyembah Tuhan sang pencipta dengan tulus.
sebelum
agama Islam masuk ke Indonesia, berbagai macam agama dan kepercayaanseperti
Animisme, Dinamisme, Hindu, dan Budha telah dianut oleh masyarakatIndoesia.
Bahkan pada abad 7-12 M di beberapa wilayah Indonesia telah
berdirikerajaan-kerajaan Hindu dan Budha.
Namun walaupun demikian hal tersebut pasti ada
memiliki perbedaan tersendiri, seperti pada agama Islam, Sejarah
mencatat
bahwa kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran agama dan
kebudayaan Islam. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan timbulnya
bandarbandar perdagangan yang turut membantu mempercepat persebaran tersebut. Di
samping itu, cara lain yang turut berperan ialah melalui dakwah yang dilakukan
para mubaligh.bukan hanya itu, Islam pemiliki cara beribadah yang berbeda
dengan agama lain.
Perbedaan
tersebut juga terdapat pada agama Khatolik. Misi adalah suatu organisasi yang
bertugas untuk menyebarkan agama Khatolik. Misi berpusat di Vatikan, Roma.
Negara-negara yang menganut agama Khatoliuk, misalnya: Italia, Portugis dan
Spanyol. Negara-negara itu mendapat tugas dari Paus untuk menyebarkan agamanya
keseluruh penjuru dunia.
Khatolik
merupakan agama yang didirikan oleh Yesus Kristus yang kurang lebih 2.000 tahun
lalu dan memiliki kitab suci yang di sebut dengan Injil. Agama ini juga
memiliki tempat beribadatan yang di sebut dengan Gereja. Hari besar keagamaan:
Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Pantekosta.
Zending adalah
suatu organisasi untuk menyebarkan agama Kristen Protestan. Negara yang
beragama Protestan adalah Belanda dan Jerman.
Negara tesebut memiliki organisasi zending dengan tugas menyebarkan
agama Protestan keseluruh dunia. Begitupula bangsa Belanda yang ada di
Indonesia, juga mempunyai tugas menyebarkan agama di Indonesia.
Agama Hindu
merupakan Sinkretisme ( percampuran) antara kepercayaan bangsa Asia dengan
kepercayaan bangsa Draviida. Sifatnya politisme, yaitu percaya kepada banyak
Dewa. Tiap-tiap dewa merupakan lambing kekuatan alam, sehingga perlu di puji
dan di hormati.
Agama Budha di
ajarkan oleh Sidharta, putra raja Sudddhodana dari kerajaan Kapilawastu dan
termasuk keturunan suku bangsa Sakya, ia dikenal dengan sebutan Buddha Gautama
atau Sakyamuni.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka permasalahan yang menjadi
perhatian dalam penulisan makalah ini adalah
Agama yang telah diakui di Indonesia serta Sejarah Perkembangan. Menjelaskan
tentang begaimana agama tersebut datang ke Indonesia.Menjelaskan tentang
bagaimana caranya agama tersebut bisa berkembang di Indonesia
C. Tujuan Penulisan Makalah
Tulisan ini bertujuan
untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan matematika, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan STKIP YDB Lubuk
Alung, agar nantinya dalam kita semua mengetahui berbagai macam pemeluk agama
yang ada di Indonesia, dan sejarah perkembangannya.
Untuk mengingat
kembali tentang bagaimana Islam masuk keIndonesia.-Supaya kita bisa mencontoh
bagaimana cara berdakwah yang baik -Mengenang kembali jasa-jasa para
pejuang
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Agama Islam
A. Lahirnya Agama Islam
Islam merupakan
salah satu agama
besar di dunia saat ini. Agama ini lahir dan berkembang di Tanah Arab.
Pendirinya ialah Muhammad.
Agama ini lahir salah satunya sebagai reaksi atas rendahnya moral manusia pada
saat itu. Manusia pada saat itu hidup dalam keadaan moral yang rendah dan
kebodohan (jahiliah). Mereka sudah tidak lagi mengindahkan ajaran-ajaran
nabi-nabi sebelumnya. Hal itu menyebabkan manusia berada pada titik terendah.
Penyembahan berhala, pembunuhan, perzinahan, dan tindakan rendah lainnya
merajalela.Islam mulai disiarkan sekitar tahun 612 di Mekkah. Karena penyebaran agama baru ini mendapat tantangan dari lingkungannya, Muhammad kemudian pindah (hijrah) ke Madinah pada tahun 622. Dari sinilah Islam berkembang ke seluruh dunia.
Muhammad mendirikan wilayah kekuasaannya di Madinah. Pemerintahannya didasarkan pada pemerintahan Islam. Muhammad kemudian berusaha menyebarluaskan Islam dengan memperluas wilayahnya.
Setelah Muhammad wafat pada tahun 632, proses menyebarluaskan Islam dilanjutkan oleh para kalifah yang ditunjuk Muhammad.
Sampai tahun 750, wilayah Islam telah meliputi Jazirah Arab, Palestina, Afrika Utara, Irak, Suriah, Persia, Mesir, Sisilia, Spanyol, Asia Kecil, Rusia, Afganistan, dan daerah-daerah di Asia Tengah. Pada masa ini yang memerintah ialah Bani Umayyah dengan ibu kota Damaskus.
Pada tahun 750, Bani Umayyah dikalahkan oleh Bani Abbasiyah yang kemudian memerintah sampai tahun 1258 dengan ibu kota di Baghdad. Pada masa ini, tidak banyak dilakukan perluasan wilayah kekuasaan. Konsentrasi lebih pada pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban Islam. Baghdad menjadi pusat perdagangan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Setelah pemerintahan Bani Abbasiyah, kekuasaan Islam terpecah. Perpecahan ini mengakibatkan banyak wilayah yang memisahkan diri. Akibatnya, penyebaran Islam dilakukan secara perorangan. Agama ini dapat berkembang dengan cepat karena Islam mengatur hubungan manusia dan TUHAN. Islam disebarluaskan tanpa paksaan kepada setiap orang untuk memeluknya.
Islam
adalah agama yang mengimani satu tuhan, Islam secara bahasa (secara lafaz)
memiliki beberapa makna. Islam terdiri dari huruf dasar (dalam bahasa arab):
Sin, Lam dan Mim. Beberapa kata dalam bahasa arab memiliki huruf dasar yang
sama dengan islam, memiliki kaitan makna dengan islam.
3
Islam
secara bahasa adalah : islamul waih (menundukkan wajah), al istislam (berserah
diri), As salamah (suci bersih),As Salam (selamat dan sejahtera),As Silmu
(perdamaian), dan S ullam (tangga, berharap,atau taddarui).
Secara
istilah, islam berarti wahyu allah, dan para nabi dan rasul, pedoman hidup
manusia,hukum-hukum allah yang ada didalam Al Quran dan As Sunnah, dan dia
merupakan jalan yang lurus, untuk keselamatan dunia dan akhirat.
Agama
Islam pertama kali di siarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kitab sucinya bernama Al
Quran. Al Quran merupakan firman tuhan. Firman yang di turunkan di Mekah yang
berisi ajaran agar orang-orang bertauhid, sedangkan firman yang di turunkan di
Madinah berisi peraturan mengenai ibadah: hukum perkawinan, hukum warisan,dll.
Selain
kitab suci Al Qur’an umat islam juga mengenal hadist yang berisi riwayat, tutur
katamdan tingkah laku Nabi Muhammad SAW yang wajib di contoh atau pun di
teladani oleh umat islam. Hadist dibukukan dalam masa pemerintahan khalifah
ummaiyah (abad ke-9M). pusat pemerintahan khalifah ummaiyah adalah
kordoba.
B. Sejarah Perkembangan Islam
Sejarah
mencatat
bahwa kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran agama dan
kebudayaan Islam. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan timbulnya
bandarbandar perdagangan yang turut membantu mempercepat persebaran tersebut.
Di samping itu, cara lain yang turut berperan ialah melalui dakwah yang
dilakukan para mubaligh.
o
Peranan Kaum Pedagang
Seperti
halnya penyebaran agama Hindu-Buddha, kaum pedagang memegang
Para
pedagang itu datang dan berdagang di pusat-pusat
perdagangan di daerah pesisir. Malaka merupakan pusat transit para pedagang. Di
samping itu, bandar-bandar di sekitar Malaka seperti Perlak dan Samudra Pasai
juga didatangi para pedagang.
Mereka
tinggal di tempat-tempat tersebut dalam waktu yang lama, untuk menunggu
datangnya angin musim. Pada saat menunggu inilah, terjadi pembauran
antarpedagang dari berbagai bangsa serta antara pedagang dan penduduk setempat.
Terjadilah kegiatan saling
memperkenalkan adat-istiadat, budaya bahkan agama. Bukan hanya melakukan perdagangan,
bahkan juga terjadi asimilasi melalui perkawinan.
Di
antara para pedagang tersebut, terdapat pedagang Arab, Persia, dan Gujarat yang
umumnya beragama Islam. Mereka mengenalkan agama dan budaya Islam kepada
para pedagang lain maupun kepada penduduk setempat. Maka, mulailah ada penduduk
Indonesia yang memeluk agama Islam. Lama-kelamaan penganut agama Islam makin
banyak. Bahkan kemudian berkembang perkampungan para pedagang Islam di daerah pesisir.
Penduduk
setempat yang telah memeluk agama Islam kemudian menyebarkan Islam kepada
sesama pedagang, juga kepada sanak familinya. Akhirnya, Islam mulai berkembang
di masyarakat Indonesia. Di samping itu para
pedagang dan pelayar tersebut juga ada yang menikah dengan penduduk setempat
sehingga lahirlah keluarga dan anak-anak yang Islam.
4
Hal ini berlangsung terus selama bertahun-tahun sehingga akhirnya muncul
sebuah komunitas Islam, yang setelah kuat akhirnya membentuk sebuah
pemerintahaan Islam. Dari situlah lahir kesultanan-kesultanan Islam di
Nusantara.
o
Peranan Bandar-Bandar di Indonesia
Bandar
merupakan tempat berlabuh kapal-kapal atau persinggahan kapal-kapal dagang. Bandar
juga merupakan pusat perdagangan, bahkan juga digunakan sebagai tempat tinggal
para pengusaha perkapalan. Sebagai negara
kepulauan yang terletak pada jalur perdagangan internasional, Indonesia
memiliki banyak bandar. Bandar-bandar ini memiliki peranan dan arti yang
penting dalam proses masuknya Islam ke Indonesia.
Di
bandar-bandar inilah para pedagang beragama Islam memperkenalkan Islam kepada
para pedagang lain ataupun kepada penduduk setempat. Dengan demikian, bandar
menjadi pintu masuk dan pusat penyebaran agama Islam ke Indonesia.
Kalau kita lihat letak geografis kota-kota pusat kerajaan yang bercorak Islam
pada umunya terletak di pesisir-pesisir dan muara sungai.
Dalam
perkembangannya, bandar-bandar tersebut umumnya tumbuh menjadi kota bahkan ada yang
menjadi kerajaan, seperti Perlak, Samudra Pasai, Palembang, Banten, Sunda
Kelapa, Cirebon, Demak, Jepara, Tuban, Gresik, Banjarmasin, Gowa, Ternate, dan
Tidore. Banyak pemimpin bandar yang memeluk agama Islam. Akibatnya, rakyatnya
pun kemudian banyak memeluk agama Islam.
Peranan
bandar-bandar sebagai pusat perdagangan dapat kita lihat jejaknya. Para
pedagang di dalam kota mempunyai perkampungan sendiri-sendiri yang
penempatannya ditentukan atas persetujuan dari penguasa kota tersebut, misalnya
di Aceh, terdapat perkampungan orang Portugis, Benggalu Cina, Gujarat, Arab,
dan Pegu.
Begitu
juga di Banten dan kota-kota pasar kerajaan lainnya. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa kota-kota pada masa pertumbuhan dan perkembangan Islam
memiliki ciri-ciri yang hampir sama antara lain letaknya di pesisir, ada pasar,
ada masjid, ada perkampungan, dan ada tempat para penguasa (sultan).
o
Peranan Para Wali dan Ulama
Salah
satu cara penyebaran agama
Islam
ialah dengan cara mendakwah. Di samping sebagai pedagang, para pedagang Islam
juga berperan sebagai mubaligh. Ada juga para mubaligh yang datang bersama
pedagang dengan misi agamanya. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan
dengan cara para ulama mendatangi masyarakat objek dakwah, dengan menggunakan
pendekatan sosial budaya. Pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan
jenis budaya setempat yang dialiri dengan ajaran Islam di dalamnya. Di samping
itu, para ulama ini juga mendirikan pesantren-pesantren sebagai sarana
pendidikan Islam.Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh Walisongo
(9 wali). Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam
mendekatkan diri kepada Allah. Para wali ini dekat dengan kalangan istana. Merekalah
orang yang memberikan pengesahan atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka
juga adalah penasihat sultan.
5
Karena dekat dengan kalangan istana, mereka kemudian diberi gelar sunan atau
susuhunan (yang dijunjung tinggi). Kesembilan wali tersebut adalah seperti
berikut.
(1)
Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Inilah wali yang pertama datang ke Jawa
pada abad ke-13 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik. Dimakamkan di Gresik, Jawa
Timur.
(2)
Sunan Ampel (Raden Rahmat). Menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur.
Beliau merupakan perancang pembangunan Masjid Demak.
(3)
Sunan Derajad (Syarifudin). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan agama di sekitar
Surabaya. Seorang sunan yang sangat berjiwa sosial.
(4)
Sunan Bonang (Makdum Ibrahim). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan Islam di
Tuban, Lasem, dan Rembang. Sunan yang sangat bijaksana.
(5)
Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said). Murid Sunan Bonang. Menyiarkan Islam
di Jawa Tengah. Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan agama
dengan cara menyesuaikan dengan lingkungan setempat.
(6)
Sunan Giri (Raden Paku). Menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu Madura, Bawean,
Nusa Tenggara, dan Maluku. Menyiarkan agama dengan metode bermain.
(7)
Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli
seni bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus.
(8)
Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria,
terletak antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat
jelata.
(9)
Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Menyiarkan Islam di Banten, Sunda
Kelapa, dan Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar.
o
Kapan dan dari mana Islam Masuk Indonesia
Sejarah
mencatat bahwa sejak awal Masehi, pedagang-pedagang dari India dan Cina sudah
memiliki hubungan dagang dengan penduduk Indonesia. Namun demikian, kapan
tepatnya Islam hadir di Nusantara?
Masuknya
Islam ke Indonesia menimbulkan berbagai teori. Meski terdapat beberapa
pendapat mengenai kedatangan agama Islam di Indonesia, banyak ahli sejarah
cenderung percaya bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-7 berdasarkan
Berita Cina zaman Dinasti Tang. Berita itu mencatat bahwa pada abad ke-7,
terdapat permukiman pedagang muslim dari Arab di Desa Baros, daerah pantai
barat Sumatra Utara.
Abad
ke-13 Masehi lebih menunjuk pada perkembangan Islam bersamaan dengan tumbuhnya
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Pendapat ini berdasarkan catatan perjalanan
Marco Polo yang menerangkan bahwa ia pernah singgah di Perlak pada tahun 1292
dan berjumpa dengan orang-orang yang telah menganut agama Islam.
Bukti
yang turut memperkuat pendapat ini ialah ditemukannya nisan makam Raja Samudra
Pasai, Sultan Malik al-Saleh yang berangka tahun 1297.
Jika
diurutkan dari barat ke timur, Islam pertama kali masuk di Perlak, bagian utara
Sumatra. Hal ini menyangkut strategisnya letak Perlak, yaitu di daerah Selat
Malaka, jalur laut perdagangan internasional dari barat ke timur. Berikutnya
ialah Kerajaan Samudra Pasai.
6
Di Jawa, Islam masuk melalui pesisir utara Pulau Jawa ditandai dengan
ditemukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat pada tahun
475 Hijriah atau 1082 Masehi di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik. Dilihat
dari namanya, diperkirakan Fatimah adalah keturunan Hibatullah, salah satu
dinasti di Persia. Di samping itu, di Gresik juga ditemukan makam Malik Ibrahim
dari Kasyan (satu tempat di Persia) yang meninggal pada tahun 822 H atau 1419
M. Agak ke pedalaman, di Mojokerto juga ditemukan ratusan kubur Islam kuno.
Makam tertua berangka tahun 1374 M. Diperkirakan makam-makam ini ialah makam
keluarga istana Majapahit.Di Kalimantan, Islam masuk melalui Pontianak yang disiarkan oleh bangsawan Arab bernama Sultan Syarif Abdurrahman pada abad ke-18. Di hulu Sungai Pawan, di Ketapang, Kalimantan Barat ditemukan pemakaman Islam kuno. Angka tahun yang tertua pada makam-makam tersebut adalah tahun 1340 Saka (1418 M). Jadi, Islam telah ada sebelum abad ke-15 dan diperkirakan berasal dari Majapahit karena bentuk makam bergaya Majapahit dan berangka tahun Jawa kuno. Di Kalimantan Timur, Islam masuk melalui Kerajaan Kutai yang dibawa oleh dua orang penyiar agama dari Minangkabau yang bernama Tuan Haji Bandang dan Tuan Haji Tunggangparangan. Di Kalimantan Selatan, Islam masuk melalui Kerajaan Banjar yang disiarkan oleh Dayyan, seorang khatib (ahli khotbah) dari Demak. Di Kalimantan Tengah, bukti kedatangan Islam ditemukan pada masjid Ki Gede di Kotawaringin yang bertuliskan angka tahun 1434 M.
Di Sulawesi, Islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo. Hal masuknya Islam ke Sulawesi ini tercatat pada Lontara Bilang. Menurut catatan tersebut, raja pertama yang memeluk Islam ialah Kanjeng Matoaya, raja keempat dari Tallo yang memeluk Islam pada tahun 1603. Adapun penyiar agama Islam di daerah ini berasal antara lain dari Demak, Tuban, Gresik, Minangkabau, bahkan dari Campa. Di Maluku, Islam masuk melalui bagian utara, yakni Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo. Diperkirakan Islam di daerah ini disiarkan oleh keempat ulama dari Irak, yaitu Syekh Amin, Syekh Mansyur, Syekh Umar, dan Syekh Yakub pada abad ke-8.
Islam masuk ke Indonesia, bukan dengan peperangan ataupun penjajahan. Islam berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan cara damai dan persuasif berkat kegigihan para ulama. Karena memang para ulama berpegang teguh pada prinsip Q.S. al-Baqarah ayat 256 :
Artinya :
Tidak ada paksaan dalam agama (Q.S. al-Baqarah ayat 256)
Adapun cara masuknya Islam di Indonesia melalui beberapa cara antara lain ;
1. Perdagangan
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang dengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke Nusantara (Indonesia). Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam. Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan agama Islam.
7
2. KulturalArtinya penyebaran Islam di Indonesia juga menggunakan media-media kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh para wali sanga di pulau jawa. Misalnya Sunan Kali Jaga dengan pengembangan kesenian wayang. Ia mengembangkan wayang kulit, mengisi wayang yang bertema Hindu dengan ajaran Islam. Sunan Muria dengan pengembangan gamelannya. Kedua kesenian tersebut masih digunakan dan digemari masyarakat Indonesia khususnya jawa sampai sekarang. Sedang Sunan Giri menciptakan banyak sekali mainan anak-anak, seperti jalungan, jamuran, ilir-ilir dan cublak suweng dan lain-lain.
3. Pendidikan
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam pengembangan Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut. Datuk Ribandang yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren Sunan Giri. Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang pesantren terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh Indonesia.
4. Kekuasaan politik
Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya keSultanan Demak, merupakan pusat dakwah dan menjadi pelindung perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh Nusantara. Raja Gowa-Tallo di Sulawesi selatan melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh Demak di Jawa. Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan komunikasi, bahu membahu dan tolong menolong dalam melindungi dakwah Islam di Nusantara. Keadaan ini menjadi cikal bakal tumbuhnya negara nasional Indonesia dimasa mendatang.
8
2.
Agama Khatolik
a)
Misi Portugis Penyebar Agama
Khatolik
Misi
adalah suatu organisasi yang bertugas untuk menyebarkan agama Khatolik. Misi
berpusat di Vatikan, Roma. Negara-negara yang menganut agama Khatoliuk,
misalnya: Italia, Portugis dan Spanyol. Negara-negara itu mendapat tugas dari
Paus untuk menyebarkan agamanya keseluruh penjuru dunia.
Khatolik
merupakan agama yang didirikan oleh Yesus Kristus yang kurang lebih 2.000 tahun
lalu dan memiliki kitab suci yang di sebut dengan Injil. Agama ini juga
memiliki tempat beribadatan yang di sebut dengan Gereja. Hari besar keagamaan:
Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Pantekosta.
b)
Sejarah Perkembangan Khatolik
sejak
Malaka jatuh ketangan bangsa Portugis tahun 1511, aktifitas perdagangan
rempah-rempah di Selat malaka di kuasai sepenuhnya oleh bangsa Portugis.
Selanjutnya bangsa Portugis meneruskan penjajahannya ke Maluku (1512), yang merupakan
daerah kaya akan sumber rempah-rempah. Pada tahun 1522 bangsa Portugis mulai
menetap di Ambon. Kegiatan mereka berdagang
dan berusaha untuk mendapatkan rempah-rempah dalam jumlah yang besar.
Para Misionaris yang mengikuti perdagangan bangsa Portugis dapat dengan leluasa
mendekati rakyat dan mengajarkan agama yang di anutnya. Para Misionaris bangsa
Portugis, tidak hanya menyebarkan agama di Maluku, mereka juga menyebarkan di
daerah lain di Indonesia, seperti: Manado, Sangihe, Talaud, Minahasa, Flores,
Timor, seperti pulau jawa(Muntilan, Malang, dan Jakarta).
Seorang
Misionaris yang berjasa besar dalam penyebaran agama Khatolik di Asia, termasuk
di Maluku,bernama Fransiscus Xaverius. Ia tidak hanya menyebarkan agama
Khatolik saja, melainkan juga memajukan Kesehata Rakyat dan Pendidikan sehingga
agama Khatolik dapat diterima oleh masyarakat.
3.
Agama Kristen
A. Agama Kristen di Indonesia
Sejak VOC di
bubarkan 31 desember 1799, organisasi zending belanda mengirim para pendeta ke
daerah minahasa untuk menyebarkan agama Kristen Protestan. Namun sejak
pertengahan abad ke-19, penyebaran agama Kristen Protestan dilakukan di daerah
jawa, Irian, Halmahera,Buru, Poso, Batak Karo, dan Sulawesi utara. Pendeta
agama Kristen Protestan yang terkenal pada saat itu yang bernama Baron Van
Hoevel.
Zending adalah
suatu organisasi untuk menyebarkan agama Kristen Protestan. Negara yang
beragama Protestan adalah Belanda dan Jerman.
Negara tesebut memiliki organisasi zending dengan tugas menyebarkan
agama Protestan keseluruh dunia. Begitupula bangsa Belanda yang ada di
Indonesia, juga mempunyai tugas menyebarkan agama di Indonesia. Sejak VOC
9
menanamkan
kekuasaan di Ambon, para Pendeta belanda mulai secara teratur mengkristenkan
penduduk di daerah Sangir-Talaud, Ambon dan sekitarnya.
B. Sejarah Penyebaran agama Kristen Di Indonesia
Kedatangan
bangsa Portugis ke Indonesia dengan semboyan 3G( Gospel, Goid, dan Glory).
Kedatangan mereka tidak dapat di pisahkan dari segala kegiatan bangsa Portugis
di Indonesia karena selain mencari kekayaan dank e jayaan negerinya, bangsa
Portugis juga berusaha menyebarkan agama yang di anutnya, yaitu agama Kristen. Bahkan penyebaran agama
oleh bangsa Eropa di Indonesia juga mendapatkan tugas suci bangsa Eropa yang
berkuasa di Indonesia, terutama yang di lakukan oleh bangsa Portugis dan bangsa
Belanda.
4.
Agama Hindu
1. Pengertian
Agama Hindu
merupakan Sinkretisme ( percampuran) antara kepercayaan bangsa Asia dengan
kepercayaan bangsa Draviida. Sifatnya politisme, yaitu percaya kepada banyak
Dewa. Tiap-tiap dewa merupakan lambing kekuatan alam, sehingga perlu di puji
dan di hormati. Beberapa dewa yang terkeenal diantaranya:
Prethiui
: Dewa Bumi
Vayu
: Dewa Angin
Varuna
: Dewa Laut
Agni
: Dewa Api
Namun tiga dewa utama yang di
puji oleh masyarakat Hindu adalah Dewa Brahma (Dewa Pencipta), Dewa Wisnu(Dewa
Pelindung), Dewa Syiwa ( Dewa Pelebur atau Penghancur). Ketiga dewa tersebut di
kenal dengan sebutan Trimurti. Kitab sucii agama ini adalah Weda, yang arti
pengetahuan yang terdiri atas empat bagian, yaitu: Regweda, Samaweda,
Yayurweda, dan Atharwawda.
2. Sejarah Perkembangan Hindu
Agama
Hindu mengajarkan bahwa hidup di dunia ini sengsara (Samsara) akibat perbuatan
yang kurang baik pada masa sebelumnya (karma). Selanjutnya manusia dilahirkan
kembali (Reinkarnasi) dan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki diri,
sehingga dalam kelahirannya kembali dapat di lahirkan pada kasta yang lebih
tinggi. Sebaliknya, apabila ia berbuat jahat maka di lahirkan pada kasta yang
lebih rendah atau dilahirkan menjadi binatang.
10
Namun,
seseorang yang telah sempurna hidupnya dapat
mencapai Moksha, artinya lepas dari samsara. Mereka yang berhasil
mencapai moksha tidak dilahirkan kembali,tetapi tinggal abadi di
Nirwana(semacam surga). Ajaran Hindu bersifat pesimis, karena hidup berarti
menderita, bukan menikmati isi dunia.
5. Agama Budha
Agama
Budha di ajarkan oleh Sidharta, putra raja Sudddhodana dari kerajaan
Kapilawastu dan termasuk keturunan suku bangsa Sakya, ia dikenal dengan sebutan
Buddha Gautama atau Sakyamuni. Ada empat tempat yang di anggap suci oleh
pemeluk agama Budha karena memiliki hubungan dengan sidharta. Ke empat tempat
tersebut : Taman Lumbini, Bodh Gaya, Banares, dan Kusunegara. “Taman Lumbini”
terletak di daerah Kapilawastu, yaitu tempat kelahiran Sidharta(563M). “Bodh
Gaya” adalah tempat Sidharta menerima Penerangan Agung. “Benares” adalah tempat
Sidharta pertama kali mengajarkan ajarannya. “Kusinegara” adalah tempat
wafatnya Sidharta. Peristiwa kelahiran, Menerima Penerangan Agung dan
Kematiannya terjadi pada tanggal yang bersamaan yaitu waktu bulan purnama di
bulan mei. Ketiga peristiwa itu dirayakan oleh umat Budha sebagai hari Waisak.
Seorang
yang mau masuk agama Budha diwajibkan mengucapkan Tridharma, yaitu tiga
kewajiban yang berisi:
1. Saya mencari
pelindung pada Budha
2. Saya mencari
pelindung pada Dharma
3. Saya mencari
pelindung pada Sanggha
Ajaran agama Budha di bukukan dalam
kitab sucinya yang di sebut “Tripitaka” yang artinya tiga keranjang. Tripitaka
meliputi Vinayapitaka (berisi aturan-aturan hidup), Abdidharmapitaka (berisi
falsafah agama), Suttapitaka( berisi pokok-pokok atau dasar member peraturan).
Namun demikian setelah seratus tahun Sang Budha Gautama wafat, terjadi beberapa
penafsiran tentang ajaran yang di sampaikan oleh Sang Budha. Ajaran agama Budha
mengalami perpecahan, yaitu aliran Hinayana (kendaraan kecil) dan Maha yana(
kendaraan beras). Agama Budha pernah berpengaruh besar di India. Namun
demikian, dalam perkembangan selanjutnya pengikut agama Budha di India
berkurang. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu setelah Kaisar Wasoka
wafat (232M) tidak ada raja yang mau melindungi dan mengembangkan agama Budha
di India, dan juga karena agama Hindu berusaha memperbaiki
kelemahan-kelemahannya,sehingga pengikutnya semakin banyak.
11
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ø Berbagai macam
agama yang telah di akui di Indonesia merupakan suatu pilihan yang tersendiri oleh seseorang yang
menilainya,karena berbagai agama tersebut memiliki ciri khas tersendiri untuk
di lakukan, namun semua agama memiliki tujuan yang sama yaitu untuk beribadah
kepada tuhan.
Ø Dari pembahasan
di atas seseorang pasti bisa menilai dengan cara logis maupun ilmu pengetahuan
akan berbagai agama dan cara beragama tersebut yang dapat di teriima.
B. SARAN
Ø Kami yakin dalam
penulisan makalah ini banyak sekali kekurangannya. Untuk itukami mohon kepada
para pembaca agar dapat memberikan saran, kritikan, atau mungkin komentarnya
demi kelancaran tugas ini.
12
Daftar pustaka
Berg,Van
den.1954. Dari Panggung Peristiwa Sejarah Dunia.Jakarta:JB Wolter Jakarta
Groningen.
Pane,Sanusi.1965.Sejarah
Indonesi. Malang: Utama.
Wirjosapato,
R.M. Sutjipto.1964.Bunga Rampai Sejarah Kebudayaan Indonesia.Jakarta:Djambatan.
13
keren min. yang salah adalah yang bertikai satu sama lain yang tak menghiraukan manusia. mari kita menjunjung nilai kemanusiaan :-D
BalasHapusmakasii :D
BalasHapus