MAKALAH
Sejarah
Matematika
Thales
Kelompok 5:
Novia
Indah sari
Rahmawati
Rika
Purnama Wulan
Pendidikan
Matematika 3B
Dosen
Pembimbing
Mira
Amelia Amri, M.Pd
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN
DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG
2013
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah
alrabbi al‘alamin kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya
kepada kami dan seijin-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang
berjudul “Tokoh Sejarah Matematika Thales”
Makalah ini berisikan
tentang informasi tentang Tokoh Sejarah Matematika Thales
dan distribusi terhadap matematika.
Sebagaimana amanat yang
diberikan kepada kami di dalam memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Matematika . Sebuah penghargaan bagi
kami atas diberikannya tugas ini, karena dengan begitu kita akan dapat mengkaji
kembali tentang hal-hal yang berkaitan dengan Tokoh Sejarah Matematika Thales
dan distribusi terhadap matematika.
Diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Tokoh Sejarah Matematika Thales
dan distribusi terhadap matematika.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang berperan serta dalam menyusun makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Lubuk Alung , 03
Januari 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang 1
B.
Rumusan
Masalah 2
C.
Tujuan
Penulisan Makalah 2
BAB II. PEMBAHASAN
1.
Riwayat
Hidup 4
2. Theorema
Thales 4
3.
Matematikawan serba bisa 6
4.
Kisah hidup Thales 7
4. Sebuah Anekdot
7
7
5.
Pemikiran
Thales 8
BAB III. PENUTUP
A.
Kesimpulan 10
B.
Saran 10
Daftar Pustaka 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan bermula dari
rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa
ingin tahu tentang benda-benda disekitarnya, seperti bulan, bintang, dan
matahari. Bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri.
Ilmu pengetahuan merupakan
pencarian makna praktis, yaitu penjelasan yang bisa dimanfaatkan. Penjelasan
ini telah menjadi dasar ilmu pengetahuan manusia dari zaman pra-sejarah hingga
awal abad ke-20.
Ilmu pengetahuan abad ke-20
telah mengubah segalanya, kemajuan- kemajuan serupa itu sebenarnya telah
terjadi di masa-masa sebelumnya. Salah satunya terjadi kira-kira tahun 2500 SM,
ketika ”Stonehenge’’ didirikan di Inggris dan ‘’Piramida’’ dibangun di Mesir.
Kedua monument ini menyatukan gagasan astronomis dan religius yang
kecanggihannya tidak sepenuhnya di ketahui hingga abad ini.
Penyelidikan mendalam tentang
Stonehenge dan piramida-piramida tersebut mengungkap pengetahuan matematika
yang mengejutkan. Orang yang membangun kedua monumen ini telah memahami
istilah-istilah praktis yang paling sederhana tentang hubungan antara dua sisi
tegak dengan sisi miring dari segitiga siki-siku yang tertentu. Dengan kata
lain mereka telah memahami dasar dari apa yang kita kenal sebagai dalil
Pythagoras sekitar 2000 tahun sebelum Pythagoras lahir.
Sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan lainnya juga mengungkapkan tentang peranan dunia islam di dalamnya.
Sekitar abad ke 7 M. pada zaman Bani Umayyah, orang islam menemukan cara
pengamatan astronomi. Kemudian pada tahun 825 M. M. AL-khawarizmi telah
menyusun buku aljabar yang menjadi buku standar beberapa abad lamanya di
Eropa.
Dari beberapa uraian tersebut,
ternyata perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidaklah muncul dengan
sendirinya. Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang selalu lapar akan
pengetahuan harus mengetahui secara detail sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan dari waktu ke waktu.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Perjalanan hidup Thales?
2.
Bagaimana Teorema Thales?
3. Apasaja Penemuan thales Terhadap
Matematika?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1.
Memberitahukan riwayat kehidupan Thales
2.
Mengenal lebih jauh Teorema yang di hasikan oleh Thales
TOKOH SEJARAH MATEMATIKA
Thales
( 624 – 550 SM )
Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat
pada abad ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunan dikuasai cara berpikir
mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai
kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala
di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Ia juga
dikenal sebagai salah seorang dari Tujuh Orang Bijaksana (dalam bahasa Yunani hoi
hepta sophoi), yang oleh Aristoteles diberi gelar ‘filsuf yang pertama’.
Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi,
dan politik. Bersama dengan Anaximandros dan Anaximenes, Thales digolongkan ke
dalam Mazhab Miletos.
Thales
tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya.
Pemikiran Thales terutama didapatkan melalui tulisan Aristoteles tentang
dirinya. Aristoteles mengatakan bahwa Thales adalah orang yang
pertama kali memikirkan tentang asal mula terjadinya alam semesta. Karena
itulah, Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural
philosophy).
Thales
(624-546 SM) lahir di kota Miletos yang merupakan tanah perantauan orang-orang
Yunani di Asia Kecil. Situasi Miletos yang makmur memungkinkan orang-orang di
sana untuk mengisi waktu dengan berdiskusi dan berpikir tentang segala sesuatu.
Hal itu merupakan awal dari kegiatan berfilsafat sehingga tidak mengherankan
bahwa para filsuf Yunani pertama lahir di tempat ini.
Thales
adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke Mesir. Di Mesir, Thales mempelajari
ilmu ukur dan membawanya ke Yunani. Ia dikatakan dapat mengukur piramida dari
bayangannya saja. Selain itu, ia juga dapat mengukur jauhnya kapal di laut dari
pantai. Kemudian Thales menjadi terkenal setelah berhail memprediksi terjadinya
gerhana matahari pada tanggal 28 Mei tahun 585 SM. Thales dapat melakukan
prediksi tersebut karena ia mempelajari catatan-catatan astronomis yang
tersimpan di Babilonia sejak 747 SM.
Di
dalam bidang politik, Thales pernah menjadi penasihat militer dan teknik dari
Raja Krosus di Lydia. Selain itu, ia juga pernah menjadi penasihat politik bagi
dua belas kota Iona
A.Riwayat
Perintis
matematika dan filsafat Yunani adalah Thales. Lahir dan meninggal di kota kecil
Miletus yang terletak di pantai barat Asia Kecil, sebuah kota yang menjadi
pusat perdagangan. Kapal-kapal pedagang dengan mudah berlayar ke Nil di Mesir,
sedangkan karavan melakukan perjalanan lewat darat menuju kota di Babylon.
Pendudulk Militus suka melakukan kontak dagang dengan kota-kota di Yunani dan
warga Phoenisia. Di kota ini juga merupakan tempat pertemuan [dunia] Timur dan
Barat, dan tempat lahirnya Thales.
Awalnya, Thales adalah seorang pedagang, profesi yang membuatnya sering melakukan perjalanan. Dalam suatu kesempatan berdagang ke Mesir dan Babilonia (pada maka pemerintahan Nebukadnesar), dalam waktu senggangnya, Thales mempelajari astronomi dan geometri. Hal ini dipicu ketertarikannya bahwa dengan menggunakan ‘alat-alat’ tersebut, mereka dapat memprediksi gerhana matahari setiap tahunnya.
Awalnya, Thales adalah seorang pedagang, profesi yang membuatnya sering melakukan perjalanan. Dalam suatu kesempatan berdagang ke Mesir dan Babilonia (pada maka pemerintahan Nebukadnesar), dalam waktu senggangnya, Thales mempelajari astronomi dan geometri. Hal ini dipicu ketertarikannya bahwa dengan menggunakan ‘alat-alat’ tersebut, mereka dapat memprediksi gerhana matahari setiap tahunnya.
B.Theorema
Thales
Di dalam geometri, Thales dikenal karena menyumbangkan apa
yang disebut teorema Thales, kendati belum tentu seluruhnya merupakan buah
pikiran aslinya. Teorema Thales berisi sebagai berikut:
Jika AC
adalah sebuah diameter, maka sudut B adalah selalu sudut siku-siku
Teorema
Thales :
Thales
mengemukakan proposisi yang dikenal dengan theorema Thales, yaitu:
- Lingkaran dibagi dua oleh garis
yang melalui pusatnya yang disebut dengan diameter.
- Besarnya sudut-sudut alas
segitiga sama kali adalah sama besar.
- Sudut-sudut vertikal yang
terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lurus
menyilang, sama besarnya.
- Apabila sepasang sisinya,
sepasang sudut yang terletak pada sisi itu dan sepasang sudut yang
terletak dihadapan sisi itu sama besarnya, maka kedua segitiga itu
dikatakan sama sebangun.
- Segitiga dengan alas diketahui
dan sudut tertentu dapat digunakan untuk mengukur jarak kapal.
Tidak ada catatan lebih jauh tentang
prestasi Thales yang dapat disimak karena tidak ada bukti-bukti akurat. Bukti
dicoba dicari lewat catatan dari para muridnya seperti: Aristoteles dan Eudemus
dari Rhodes (± 320 SM), yang kurun waktunya relatif terlalu lama. Catatan
Eudemus menyebutkan bahwa Thales adalah orang yang ‘mengubah geometri menjadi
bentuk formal yang dapat dipelajari oleh semua orang’ karena mendasarkan diri
pada prinsip-prinsip dan melakukan investigasi terhadap theorema-theorema
dengan sudat pandang seorang intelektual. Thales berbicara tentang garis,
lingkaran dan bentuk-bentuk lainnya dengan cara membayangkan (abstrak). Garis
bukan hanya susutatu yang dapat digurat dan dilihat di atas pasir, tapi
merupakan obyek yang terpeta pada imajinasi kita. Artinya secara abstrak bahwa
suatu garis lurus atau lingkaran bulat berada dalam mental kitA
C. Matematikawan serba bisa
Thales lebih
dikenal – dari berbagai sumber terpisah, sebagai matematikawan terapan.
Mengukur tinggi piramida dengan mengukur tinggi bayangan dengan menggunakan
tongkat, memprediksi gerhana matahari, menentukan setahun adalah 360 hari
(sudah dikenal lama oleh bangsa Mesir) maupun jarak kapal di laut dengan lewat
cara proporsi/memadankan bentuk segitiga adalah catatan “kehebatan” Thales.
Gerhana matahari disebutkannya akan terjadi pada tanggal 28 Mei atau 30
September pada tahun 609 SM. Catatan yang ada menyebutkan bahwa gerhana
matahari terjadi setiap kurun waktu 18 tahun 11 hari. Ketepatan prediksi ini
membuat namanya sangat terkenal dan diabadikan sebagai salah satu dari tujuh
orang bijak (sage) yang terdapat pada hikayat Yunani Naluri pedagang yang ada
pada dirinya, dimana diketahui Thales “memeras” buah zaitun (olive) untuk
dijadikan minyak ketika panen melimpah dan akhirnya memberikan keuntungan
berlimpah, menjadi pedagang garam sama seperti komentar tentang dirinya sebagai
pengamat bintang, penentang hidup selibat bahkan sebagai negarawan yang
mempunyai visi jauh ke depan. Tulisan Thales dalam bidang astronomi lebih
dikenal daripada karyanya dalam bidang geometri.
Ketenaran
ini membuat dirinya mempunyai banyak murid. Anaximander, Anaximenes, Mamercus
dan Mandryatus adalah nama dari beberapa muridnya, namun yang sangat terkenal
adalah nama yang disebutkan pertama. Anaximander (611 – 545 SM), sukses
menggantikan posisi Thales di Miletus.
D.Kisah hidup Thales
Thales
hidup dalam masa kerajaan yang saling serang untuk memperluas wilayahnya.
Keahlian Thales dalam bidang rekayasa diuji pada masa perang ini. Raja Croesus,
yang mengagumi Thales, ingin menyerang negara tetangga dan para prajurit harus
menyeberangi sungai Halys. Kerajaan Croesus diperkirakan ada di Mesopotamia
atau Mesir.
Belum ada jembatan ponton pada masa itu dan tidak ada waktu membangun jembatan permanen.Croesus menyuruh Thales sebagai seorang filsuf sekaligus matematikawan untuk memecahkan problem ini. Di bawah pengarahan Thales dibuatlah kanal untuk mengalihkan aliran sungai untuk sementara. Begitu para prajurit menyeberang dan sukses merebut negara tetangga, kanar kembali ditutup dan aliran sungai kembali seperti semula.
Namun dalam perang tidak ada yang menang selamanya. Raja Cyrus dari Persia akhirnya dapat menangkap dan menawan penerus kerajaan Croesus, Lydia, dalam sebuah pertempuran. Bagaimana akhir atau keruntuhan kerajaan itu sendiri tidak pernah diketahui.
Belum ada jembatan ponton pada masa itu dan tidak ada waktu membangun jembatan permanen.Croesus menyuruh Thales sebagai seorang filsuf sekaligus matematikawan untuk memecahkan problem ini. Di bawah pengarahan Thales dibuatlah kanal untuk mengalihkan aliran sungai untuk sementara. Begitu para prajurit menyeberang dan sukses merebut negara tetangga, kanar kembali ditutup dan aliran sungai kembali seperti semula.
Namun dalam perang tidak ada yang menang selamanya. Raja Cyrus dari Persia akhirnya dapat menangkap dan menawan penerus kerajaan Croesus, Lydia, dalam sebuah pertempuran. Bagaimana akhir atau keruntuhan kerajaan itu sendiri tidak pernah diketahui.
E.Sebuah
Anekdot
Diperkirakan Olimpiade mulai diselenggarakan pada tahun 776 SM, dimana ketika itu sastra Yunani sedang berkembang pesat. Homer dan Hesoid, seperti diketahui, berkarya pada masa-masa ini.
Dalam suatu malam Thales terlalu asyik memandangi bintang-bintang di langit sambil berjalan. Tidak menyadari bahwa di depan terdapat parit, Thales terjatuh ke dalam parit. Seorang nenek yang melihat berkata, “ Bagaimana kamu dapat menjelaskan apa yang terdapat di langit, sedangkan parit yang ada didepanmu saja tidak terlihat?”
Diperkirakan Olimpiade mulai diselenggarakan pada tahun 776 SM, dimana ketika itu sastra Yunani sedang berkembang pesat. Homer dan Hesoid, seperti diketahui, berkarya pada masa-masa ini.
Dalam suatu malam Thales terlalu asyik memandangi bintang-bintang di langit sambil berjalan. Tidak menyadari bahwa di depan terdapat parit, Thales terjatuh ke dalam parit. Seorang nenek yang melihat berkata, “ Bagaimana kamu dapat menjelaskan apa yang terdapat di langit, sedangkan parit yang ada didepanmu saja tidak terlihat?”
F. Pemikiran Thales
Barangkali dapat disebut
matematikawan pertama yang merumuskan theorema atau proposisi, dimana tradisi
ini menjadi lebih jelas setelah dijabarkan oleh Euclid. Landasan matematika
sebagai ilmu terapan rupanya sudah diletakkan oleh Thales, sebelum muncul
Pythagoras yang membuat bilangan adalah sesuatu yang sakral, selain
memanfaatkan imajinasi
1.Air sebagai Prinsip Dasar Segala
Sesuatu
Thales
menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar (dalam bahasa Yunani arche)
segala sesuatu. Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang
ada di alam semesta. Berkat kekuatan dan daya kreatifnya sendiri, tanpa ada
sebab-sebab di luar dirinya, air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat
mantap, dan tak terbinasakan. Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut
adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana
semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Selain itu, air adalah zat
yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang.
Selain
itu, ia juga mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak di atas air. Bumi
dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian
terapung-apung di atasnya.
2. Pandangan tentang Jiwa
Thales
berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat raya memiliki jiwa. Jiwa tidak hanya
terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda mati.Teori tentang materi yang
berjiwa ini disebut hylezoisme. Argumentasi Thales didasarkan pada
magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan besi.
3.Pandangan Politik
Berdasarkan
catatan Herodotus, Thales pernah memberikan nasihat kepada orang-orang Ionia
yang sedang terancam oleh serangan dari Kerajaan Persia pada pertengahan abad
ke-6 SM. Thales menyarankan orang-orang Ionia untuk membentuk pusat
pemerintahan dan administrasi bersama di kota Teos yang memiliki posisi sentral
di seluruh Ionia. Di dalam sistem tersebut, kota-kota lain di Ionia
dapat dianggap seperti distrik dari keseluruhan sistem pemerintahan Ionia.
Dengan demikian, Ionia telah menjadi sebuah polis yang bersatu dan
tersentralisasi.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Menurut
bahasa kata “matematika” berasal dari kata μάθημα(máthema)
dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar”
juga μαθηματικός
(mathematikós) yang diartikan sebagai “suka
belajar”. Berfilsafat
artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir bererti berfilsafat. Berfilsafat
adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Filsafat dan
geometri (suatu cabang matematika) sesungguhnya lahir pada masa yang bersamaan,
di tempat yang sama, dan dari ayah yang tunggal, yakni sekitar 640-546 sebelum
masehi, di Miletus (terletak di pantai barat negara Turki sekarang), dan dari
pikiran seorang pandai bernama Thales. Oleh seorang ahli dewasa ini Wesley
Salmon yang menulis sebuah pengantar kefilsafatan tentang ruang, waktu, dan
gerak, filsafat dan geometri dinyatakan sebagai “the twin sisters”
(saudari kembar). Matematika dan filsafat mempunyai sejarah keterikatan satu
dengan yang lain sejak jaman Yunani Kuno. Matematika di samping merupakan
sumber dan inspirasi bagi para filsuf, metodenya juga banyak diadopsi untuk
mendeskripsikan pemikiran filsafat.
B.
SARAN
Ø Syukur
alhamdulillah pada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik walupun masih ada kekurangan dan
tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun, serta arahan dan bimbingan dari semua pihak,
terutama Dosen.
Ø Semoga makalah
ini akan bermanfaat bagi para pembaca, baik bagi siswa,orang tua,guru dan
masyarakat.Jika yang membaca adalah seorang mahasiswa, hendaknya ia mengetahui
dan mempelajari tugas-tugas perkembangan dengan baik serta dapat
menerapkannya.Jika orang tua, hendaknya ia dapat mengontrol tugas-tugas
perkembangan anak yang belum diselesaikan dan membimbing, mengarahkan serta
mengantarkan ke arah yang positif.Orang tua dan guru membantu menyelesaikan
tugas perkembangan sehingga mencapai tingkat sempurna.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ebookbrowse.com/kesimpulan-dari-makalah-peranan-matematika-dalam-sejarah-ilmu-pengetahuan-alam-dan-teknologi-pdf-d347756591
http://iamhottestteacher.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar