MAKALAH
SEJARAH MATEMATIKA
PERIODE AKHIR MATEMATIKA YUNANI
Disusun
Oleh Kelompok 4:
Andika Putri
Ice Fitri Muliawati
Yelli Deswita Sari
Matematika
III B
Dosen Pembimbing
Mira Amelia Amri, M.Pd
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN
DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG
2012
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah
alrabbi al‘alamin kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya
kepada kami dan seijin-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang
berjudul “PERIODE AKHIR MATEMATIKA YUNANI”
Diharapkan
makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Sejarah
Matematika Periode Akhir Matematika Yunai. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang berperan serta dalam menyusun makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Lubuk Alung , 01 November 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I. ISI
1.
Latar
Belakang Sejarah 1
2.
Diophantus 1
3.
Pappus 3
4. Komentator-komentator matematika yang
terkenal
a)
Theon
dari Alexadria 7
b)
Hypatia 7
c)
Proclus
(410-484) 8
d)
Boothius
(475-524) 8
e)
Simplicius 8
f)
Metrodorus 9
g)
Eutocius 9
h)
Isidore 9
BAB II. PENUTUP
A.
Kesimpulan
10
B.
Saran
10
Daftar Pustaka 11
BAB I
ISI
Periode Akhir Yunani
1.1 Latar Belakang Sejarah
Walau
sekarang terdapat ungkapan “ Matematika Yunani”, maka yang kemungkinan
terbayang dalam pikiran seseorang bahwa
yang dimaksud adalah matematika yang berkembang pada suatu negeri
tertentu yakni yunani. Tetapi pemikiran demikian tidaklah tepat karena daerah
perkembangan matematika yunani bukanlah
hanya di yunani saja melainkan tersebar luas.
Periode terakir dari zaman yunani
kuno adalah didominasi oleh kekuasaan romawi, karena yunani adalah kota yang
paling aman damai dalam sejarah termasuk juga mesir. Jadi yunani adalah tempat
untuk berlindung yang aman bagi para kaum cendekiawan dalam kurun waktu yang
sangat lama.
Dalam tahun 212 S.M syracusp
dikuasai oleh bangsa romawi dan dalam tahun 146 S.M chartago juga jatuh
ketangan kekuasaan Romawi serta kota terakir yunani Gorinth juga dikuasai
bangsa Romawi sehingga menjadikan Yunani sebagai salah satu propinsi dari kekaisaran
Romawi. Mulai saat itu kekuasaan Yunani mulai menyebar keseluruh kehidupan
bangsa Romawi.
Kaisar Constantine Agung adalah
penguasa romawi pertama yang memeluk agama Kristen dan memerintahkan kepada
seluruh pegawai tinggi kerajaan untuk
masuk Islam. Dalam tahun 330, konstantine memindahkan ibu kotanya dari Roma ke
Byzantium, yang kemudian merubah nama kota itu menjadi constantinopel. Tahun 395, kekaisaran romawi
dibagui atas dua wilayah, yaitu kekaisaran Timur dan Kekaisaran Barat, dimana
Yuanani termasuk kedalam wilayah Romawi Timur.
1.2 Diophantus
Diophantus sering disebut sebagai “Bapak
Aljabar”. Karena jasanya yang besar
dalam mengembangkan aljabar sinkopasi, yaitu aljabar dengan menggunakan
lambing-lambang tertentu. Karya utama dari Diophantus ini adalah “Arithmetica”,
yang aslinya terdiri dari lima belas buku, tetapi hanya tujuh buku pertama yang
dapat diselamatkan.
Dalam zaman Yunani perkataan
Arithmatika berarti bilangan, bukan komputasi sering Arithmatika disamakan
dengan falsafah yang terlihat dari hasil karya Nicomachus dari Gerasa yang
berjudul “ Itroductio Arithmaticae”.
Nicomacus adalah seorang Neo Pithagoras,
yang kadang-kadang di anggap sebagai seorang yang berlatar belakang Syria,
tetapi jika dilihat hasil karya nya lebih bersifat filosof Yunani.
Itroductio Nicomacus ini dimulai dengan mengklasifikasikan
bilangan atas dua kelompok, yakni kelompok genap dan ganjil, kemudian
dikelompokkan dedalam kelompok 2n, kelompok 2n.p (p
ganjil, p>1 dan n>1), dan 2.p(p ganjil dan p>1). Dalam buku ini
didefenisikan bilangan prima, bilangan komposirt, bilangan sempurna, dan empat
bilangan sempurna yang di kenal waktu itu yakni (6, 28, 496 dan 8128), serta
deskripsi tentang saringan Erastosthenes.
Dalam buku ini terdapat teorema : “
apabila bilangan ganjil di kelompokkan dalam kelompok-kelompok 1; 3+5; 7+9+11;
13+15+17+19; +…….., maka jumlah kelompok berturut-turut akan membentuk bilangan
pangkat tiga.
Secara umum ada tahapan perkembangan
dalam sejarah perkembangan aljabar yang di kenal:
Ø Aljabar Retorik
(rhetorical algebra), yaitu tahap permulaan aljabar, dimana setiap sesuatunya,
termasuk penyelesaian nya, semuanya di tuliswkan dengan perkataan lengkap,
tanpa menggunakan singkatan atau lambing.
Ø Aljabar
Sincopasi (syncopated algebra), yaitu tahap pertengahan, dimana telah mulai
menggunakan beberapa singkatan untuk menyatakan sesuatu kuantitas
Ø Aljabar Simbolik
(symbolic algebra), yaitu tahap terakir, dimana semuanya pada umumnya
menggunakan lambing-lambang.
Aljabar sebelum Diophantus adalah
aljabar Retorik, sedangkan aljabarnya Diophantus adalah aljabar sinkopasi, yang
merupakan konstribusi Diophantus yang terbesar dalam perkembangan aljabar untuk
masa selanjutnya.
Dalam seluruh enam buku Arthmetica
terdapat penggunaan yang sistematis dari singkatan untuk pangkat bilangan dan
untuk relasi operasi bilangan. Suatu bilangan yang tidak dikenal (variable)
dilambangkan dengan lambing yang menyerupai huruf Yunani sigma (δ), yang
kemungkinan di ambil dari huruf terakir “ Arthmos” kuadrat bilangan yang tidak
di ketahui dilambangkan dengan Δy, yaitu dua huruf pertama dari
perkataan dinamis (ΔγHAHZ) atau pangkat, pangkat tiga dilambangkan dengan Kγ , dua hiuruf pertama dari
perkataan kubos (KγBOΣ).
Lambang untuk negative dilambangkan
dengan , barang kali sebagai gabungan
dari Λ dan I dari perkataan Icipis (ΛEIψiΣ) yang berarti “ kurang”. Dalam
menuliskan suatu suku banyak (polynomial), semua suku-suku negative dikumpulkan
bersama dan di dahului oleh lambing
negative, dan koefisien bilangan ditulis sesudaah lambing-lambang untuk
pangkat.
Apabila dalam suku banyak itu
terdapat konstanta maka digunakan lambing, singkatan dari monades (MONAΔEΣ)
dengan bilangan yang sesuai. Sebagai contoh misalnya:
1.
X3+13x2+5x,
dituliskan :
2.
X3-5x2+8x-1,
dituliskan :
3.
2x4+3x3-4x2+5x-6,
dituliskan :
Perbedaan aljabar Sinkopasi Diophantus dengan
aljabar sekarang ini adalah kurangnya lambing-lambang dari aljabar Diophantus
untuk melambangkan relasi dan operasi seperti notasi eksponesial, akar dan
sebagainya. Buku Aritmatika berisi 150 problem yang berhubungan dengan
persamaan linear dan persamaan kuadrat serta satu penyelesaian persamaan
pangkat tiga.
Dalam menyelesaikan problem-problem dengan
dua atau lebih bilangan yang tidak diketahui, Diophantus secara cerdikk sekali
mengatakan semua bilangan yang tidak diketahui itu hanya dengan salah satu dari
bilangan yang tidak diketahui itu. Sebagai contoh, misalnya : carilah dua
bilangan yang jumlahnya 20 dan jumlah kuadratnya 200, bilangan –bilangan yang
tidak membentuk 200 maka Diophantus tidak dinyatakan dengan x dan y, melainkan
dengan 10+x dan 10-x. jadi, (10+x)2-(10-x)2 = 200, maka
diperoleh x= 2. Jadi bilangan itu adalah 8 dan 12.
Problem
lain adalah bagaimana menentukan dua bilangan sehingga apabila salah satu
bilangan itu ditambahkan dengan kuadrat
bilangan yang lain menghasilkan kuadrat suatu bilangan rasional. Dalam
menyelesaikan problem ini Diophantus tidak mengambil x dan y sebagai bilangan
tak tentu, melainkan x dan 2x+1.
Dalam hal ini, jika bilangan kedua(2x+1)
ditambahkan dengan kuadrat bilangan kedua (x2), akan menghasilkan
bilangan kuadrat sempurna, tidak peduli nilai berapapun yang diberikan untuk x.
sekarang diperlukan pula (2x+1)2+x harus bilangan kuadrat sempurna,
dan ia tidak menunjukan bahwa tak terhingganya banyaknya kemungkinan jawaban,
tetapi ia memilih salah satu kemungkinan jawaban saja, yakni (2x-2)2,dimana
apabila (2x-2)2 disamakan dengan (2x+1)2+x akan
menghasilkan nilai x= 3/13 dan 2x+1 =19/13.
Buku
II problemnya adalah:
v Tentukan lah dua
bilangan kuadrat dimana apabila perkalian kedua bilangan itu ditambah dengan
salah satu bilangan itu menghasilkan bilangan kuadrat .
Buku
III problemnya adalah:
v Tentukanlah tiga
bilangan sedemikian sehingga ketiga bilangan itu adalah bilangan kuadrat, dan
jumlah dua bilangan sembarang juga bilangan kuadrat.
v Carilah tiga
bilangan yang merupakan deret hitung r sehingga jumlah sembarang dua bilangan
adalah bilangan kuadrat.
v Tentukanlah tiga
bilangan, sehingga hasil bilangan ketiga adalah bilangan kuadrat.
Buku
IV problemnya adalah:
v Carilah dua
bilangan sedemikian sehingga jumlahnya sama dengan jumlah pangkat tiganya
v Tentukanlah tiga
bilangan yang merupakan deret geometri sedemikian sehingga selisih antara sembarang dua bilangan adalah
bilangan kuadrat.
Buku
VI problemnya adalah:
v Tentukanlah suatu
segitiga Pythagoras dimana panjang garis bagi dari salah satu sudut lancipnya
Rasional.
1.3 Pappus
Pada tahun 320 Pappus menulis sebuah
buku yang sangat penting yang berjudul “Collection” (Synagoge). Buku
mathematical oleh collection yang kadang disebut collection adalah karya Pappus
yang terbesar yang berisi kombianasi antara komentar dan sebagai buku panduan
bagi karya-karya geometri pada saat itu.
Buku ini dilengkapi dengan banyak sekali
proposisi yang orisinil, perbaikan-perbaikan dan perluasan proposisi geometri
sebelumnya, serta komentar-komentar.
Buku ini dianggap penting dalam
sejarah matematika, karena antara lain:
1.
Buku
ini berisi catatan-catatan sejarah yang berharga tentang bagian-bagian
matematika Yunani yang belun diketahui sebelumnya, misalnya dalam buku ini
dapat diketahui bagaimana Archimedes menemukan tiga belas semiregular
polyhedral atau yang dikenal dengan “Arcimedean Solid”.
2.
Dalam
buku ini tredapat alternative pembuktian yang lain untuk proposisi-proposisi
Euclid, Archimedes dan Apollonius serta beberapa tambahan lemma.
3.
Terdapat penemuan-penemuan baru Pappus serta
pengeneralisasian yang sebelumnya belum pernah dikenal.
Dalam buku ini Pappus memberikan
uraian tentang bagaimana metode Apollonius menuliskan dan bekerja dengan
bilangan-bilangan yang besar. Dalam buku III Pappus membedakan dengan tajam
antara problem-problem bidabg datar, benda-benda ruang (solid), dan linear.
Menurut Pappus bidang datar dapat dikonstruksi dengan hanya mneggunakan jangka
dan mistar saja. Solid dapat diselesaikan dengan menggunakan irisan kerucut,
sedangkan untuk linear diperlukan karya selain dari garis lurus, lingkaran dan
irisan kerucut.
Dalam buku III ini Pappus memberikan
beberapa bentuk penyelesaian dari “ Tiga problematic” nya Yunani, yaitu
penduakalian kubus, membagi sudut seprtiga bagian yang sama besar dan
mengkuadratkan lingkaran. Problem yang pertama dan yang kedua dikategorikan oleh
Pappus dengan kategori Euclid, sedangkan problem yang ketiga sebagai linear.
Lebih lanjut Pappus mengatakan bahwa tidak mungkiun ketiga problem ini dapat
diselesaiakan dengan hanya menggunakan jangka dan mistar.
Pappus memperlihatkan bahwa apabila
dalam suatu setengah lingkaran ADC dengan pusat O dibuat tegak lurus AC dan BF
tegak lurus AD, maka DO adalah rata-rata hitung, DErata-rata geometrid an DF
rata=rata harmonic dari AB dan BC.
Dalam buku IV Pappus mengatakan
bahwa untuk menyelesaiakn suatu problem harus dilakukan konstruksi yang sesuai.
Misalkan diketahui sudut AOB terletak dalam suatu lingkaran dengan pusat O, dan
misalkan lagi bahwa OC adalah garis bagi sudut AOB. Lukis hiperbola dengan A
sebagai salah satu fokusnya, OC sebagai dirktrixnya, dan dengan eccentrisitas
sama dengan dua. Maka salah satu cabang dari parabola ini akan memotonhg
keliling lingkaran suatu titik T, dimana sudut AOT adalah 1/3 dari sudut
AOB.
Trisection kedua dari Pappus adalah
dengan menggunakan hiperbola sama sisi sebagai berikut: misalkan sisi OB dari
sudut-sudut AOB adalah diagonal suatu empat persegi panjang OABC. Melalui titik
A dilukis suatu hiperbola sama sisi dengan BC dan OC sebagai assimptot, dengan
A sebagai pusat dan jari-jari dua kali OB, dilukis suatu lingkaran yang
memotong hiperbola di P. dari titik P ditarik garis lurus PT kepada
perpanjangan CE. Dari sifat-sifat parabola, garis lurus melalui O dan T akan
sejajar dengan AP dan sudut AOT adalah 1/3 sudut AOB.
Dalam buku IV ini , Pappus juga
melakukan generalisasi sedehana dari teorema Pythagoras sebagai berikut:
Apabila ABC
adalah suatu sembarang segitiga, dan apabila CGBF adalah sembarang jajaran
genjang yang dilukis pada kedua sisi segitiga itu, maka Pappus membuat pada
sisi AC suatu jajaran genjang ACKL yang luasnya sama dengan luas kedua jajaran
genjang semula.
Jajaran genjang ACKL ini dapat
dilukis dengan jalan memperpanjang sisi
FG dan sisi ED yang akan saling berpotongan di titik A ke AC pada titik
J. terakhir dilukis AD dan CK sejajar dengan HJ, maka terbentuklah jajaran
genjang ACKL.
Buku V dari
collection adalah buku yang disenangi oleh komentator matemtika selanjutnya, karena
dalam buku ini diperlihatkan tentang kecerdikan lebah dalam membuat sarangnya.
Menurut Pappus , dua segitiga segibanyak
beraturan yang mempunyai diameter yang sama, maka segibanyak mempunyai sisi
yang terbanyak akan mempunyai luas yang lebih besar dbandingkan denga yang
mempunyai sisi lebih sedikit.
Oleh karena itu, Pappus menyimpulkan bahwa lebah telah memperlihatkan
pengertian matematikayang cukup tinggi dalam membuat sarangnya, yaitu berbentuk
hexagonal, bukan segitiga, bukan segiempat, atau prisma. Dan juga bahwa luas
suatu lingkaran dengan diameter yang sama dengan sembarang segibanyak beraturan,
akan selalu lebih besar dari luas segibanyak beraturan itu.
Buku VI umumnya berhubungan dengan
astronomi, dan aplikasi matematika dalam astronomi, optic, dan mekanika.
Buku VII berisi tentang metode
analisis data yabg dikenal dengan nama “ Treasury of Analysis “. Ada dua belas
karya yang didiskusikan dalam Treasury of Analysis, yaitu:
1. Data.
2. Porisms.
3. Surface Loci.
( semuanya karya Euclid )
4. Conic
Sections.
5. On
Proportional Section.
6. On Optical
Section.
7. On Determinate section.
8. Tangencion.
9. Varginge.
10. Place Loci.
( semuanya karya Apollonius )
11. On Means,
karya Erastothenes.
12. Solid Loci,
karya Aristaceus.
Teorema Troida (pusat gravitasi)
dari Paul Guldin, seorang mathematician pada abad ke 17 yang dianggap menemukan
teorema ini, yaitu :
1)
Apabila
suatu busur dibidang datar diputar mengelilingi suatu sumbu yang terletak
sebidang dengan kurva itu, tetapi tidak memotong kurva, maka luas permukaan
benda putar yang terjadi adalah sama dengan perkalian panjang busur dan panjang
lintasan yang dilalui oleh pusat gravitasi busur itu.
2)
Apabila
suatu kurva tertutup bidang datar diputar mengelilingi sumbu yang terletak
sebidang dengan kurva itu, tetapi tidak memotong kurva, maka isi benda putar
yang terjadi adalah sama dengan perkalian luas kurva dengan panjang lintasan
yang dilalui oleh pusat gravitasi busur itu.
Dalam buku ini dibicarakan tentang
tempat kedudukan terhadap tiga dan empat garis, yaitu: “apabila P1,
P2, P3, dan P4 adalah panjang segmen-segmen
garis yang dilukis dari suatu titik P kepada empat garis yang diketahui, dan
membuat sudut-sudut tertentu dengan garis-garis ini, dan apabila P1P2
= kP3 2,atau P1P2=kP3P4,
dimana k bilangan konstan, maka tempat kedudukan titik adalah suatu irisan
kerucut”. Yang dibuktikan oleh Apollonius.
Teorema lainnya
adalah teorema Stewart, yaitu:”apabila A,B,C, dan D sembarang empat titik pada
suatu garis, maka: (AD)2(BC) + (BD)2(CA) + (CD)2(AB)
+ (BC) (CA) (AB) = 0”.
Bahwa empat sinar dari suatu titik
yang dipotong oleh dua transversal masing-masingnya pada titik A,B,C,D dan
titik A‘,B‘,C‘,D‘, maka kedua cross ratio (AB/CD) dan (A‘B‘/C‘D‘) adalah sama,
yang merupakan teorema dasar dari geometri proyektif.
Buku VIII berisi bagaimana melukis
suatu kerucut melalui lima titk yang diketahui. “apabila D,E,F adalah pada sisi
BC,CA, dan AB dari suatu segitiga ABC, sehingga BD/DC = CE/EA=AF/FC, maka
segtiga DEF dan ABC mempunyai pusat gravitasi yang sama.
Komentator-komentator matematika
yang terkenal sampai akhir abad keenam adalah:
1.
Theon dari
Alexadria
Theon menulis komentar atas karya Ptolomy,Almagest,
dalam sebelas buku. Disamping itu, edisi modern dari karya Euclied,Elements,
adalah berdasarkan pada revisi dari Theon terhadap naskah aslinya. Walaupun
demikian Theon lebih berjasa dalam informasi sejarah dibandingkan dengan hasil
karya matematikanya.
2.
Hypatia
Hypatia adalah salah seorang yang terkemuka dalam
bidang matematika, terutama bidang aljabar.dia adalah ahli matematika wanita
pertama yang tercantum namanya dalam sejarah matematika. Berdasarkan komentar
mathematician sesudahnya, diketahui bahwa hypati banyak menulis
komentar-komertar atas karya-karya mathematician sebelumnya, seperti “
Arithmetica” nya Diophantus, “Conic section” dari Apollonius, dan “Al-Magest”
nya Ptolemy. Hypatia juga dikenal sebagai ahli medicine dan ahli falsafah.
Tahun 415, Hypatia dibunuh secara
kejam suatu kelompok fanatic Kristen, karena dia tidak mau memeluk agama
Kristen yang dianjurkan oleh pejabat Alexandria waktu itu. Kematian Hypatia
dianggap sebagai zaman berakhirnya matematika Yunani.
3.
Proclus
(410-484)
Proclus
lebih bersifat filosofis dibandingikan
sebagai matematikan tetapi ucapan-ucapan
dan tulisan-tulisannya sering memberikan kritik
terhadap sejarah permulaan perkembangan geometri yunani .
karyanya yang terbesar adalah komentarnya terhadap buku I elemen karya Euclid . dalam menulis
komentarnya komentarnya ini, dipastikan
bahwa Proklus mempunyai suatu salian
dari “History of Geometri” karya Eudemus , yang sekrang tidak dapat lagi , sama halnya dengan karya Poppus “ Geometri of the Elements”, yang sebagian besar tidak dapat di temukan
lagi.
Jasa
Proclus yang terbesar adalah karyanya tentang
sejarah geometri sebelum Ecluid ,
dimana dalam karyanya “Geometri “
,Proklus membuat ringkasan dari karya Eudemus
“ History of Geometry”, yang
terdiri dari empat buku. Bagian dari buku ini, yang di kenal dengan “Eudemion Summery” dianggap sebagai
kontribusi Proklus yang terbesar kepada sejarah matematika, disamping teorema
penemuannya : Apabila suatu segmen gari yang panjang nya tetap bergerak dengan
kedua ujungnya pada dua garis
berpotongan , suatu titik dari segmen garis itu akan melukiskan suatu bagian
elips . karya Proklus yang lain adalah komentarnya terhadao karya Plato
“Republic” . Proclus meninggal di Athena , ketika dia berumur lebih kurang 75
tahun.
4.
Boothius (475-524)
Boothius
disamping sabagai seorang matematika dan filasof,dia adalah juga seorang
negarawan terkenal ,Walaupun Boothius adalah seorang matematika terkemuka pada
zaman romawi,namun tingkatan hasil karyanya jauh ketinggalan dari karya-karya
penulis Yunani.Boothius menulis buku teks untuk empat cabang matematika,yakni
aritmatika,geometri,music,dan astronomi.Buku aritmatika Boothius berdasarkan
kepada “Introduction”karya Hicomacus,geometri berdasarkan “Elements”nya
Euclid,astronomi berdasarkan “Almagest’’nya ptolomy,sedangakan musik
berdasarkan kepada karya Hicomacus,Euclid dan Ptolemy.
Karena
pertentangan politik dan agama dengan penguasa dan pihak gereja pada waktu
itu,yang sanggat besar pengaruhnya terhadap pemerintahan,maka Boothius
dipenjarakan untuk beberapa tahun lamanya ,dan akhirnya dijatuhi hukuman mati pada tahun 521.Kematian
Boathius ini dapat dianggap sabagai akhirnya periode matematika zaman kuno di
kekaisaran Romawi Barat.karya terakhir dari Boothius adalah “De consolatione
philosopjiae”,yang dituliskanya maka berada dalam penjara,sebelum dia dihukum
mati.
5.Simplicius
karya
Simplicius yang terkenal adalah komentarnya atas karya
Aristotles,”Physica”.Disamping itu Simplicius juga menulis tentang percobaan
Anthipon (430 S.H) untuk mengkuatdratkan
lingkaran,tentang lune nya Hippocratus dan tentang concection nya
Eudoxus.Simplicius mengutip kota demi
kata apa yang ditulis Eudemus tentang “quadratur of lune”nya
Hippocratus.
Dari
catatan-catatan Simplicius inilah orang dapat mengenal karya-karya geometri
yunani yang monuskrip aslinya tidak ditemukan lagi,terutama sekali karya-karya
geometri sebelum zaman plato.Karya Simplicius yang lain adalah
komentarnya terhadap buku I Elements karya Euclid yang kemudian diterjemahkan
kedalam bahasa arab pada zaman khalifah harun al-Rasyid.Simplicius diperkirakan
hidup pada pertengahan pertama abad keenam,dan pernah mengenyam pendidikan
Alexandria dan Athena.
6.
Metrodorus
Anthologi
ini adalah salah satu sumber yang sangat berharga tentang aljabar yunani yang disusun oleh Metrodorus,seorang
ahli tata bahsa yunani.Anthology aini berisi segienam ribu epigmen (sanjak
,puisi),dimana 46 buah berisi problem-problem ini adalah
berasal dari asalnya asli dari Metrodorus,dan sebagian lagi berasal dari
karya-karya matematica sebelumnya ,termasuk problem matematika sesudah zaman
Diophantus .Sekitar satu lisin mengenai persamaan simultan sederhana dengan dua
variable,satu persamaan simultan dengan empat persamaan dan empat variabel dan
dua problem yang berhubunggan dengan pertsamaan tak tentu (undeteminate
equstion) dari pertama.Beberapa problem dalam buku ini nampaknya hampir
bersamaan dengan problem yang terdapat dalam buku teks sekarang,Diantara
problem ini adalah sebagai berikut:
1.
Seorang disuruh mencari berapa banyaknya buah apel terdapat pada suatu
keranjang ,jika,bilamana apel-apael ini dibagikan untuk enam orang,maka orang
yamg pertama memperoleh sepertinya,yang kedua memperoleh seperempaatnya,yang
ketiga memperoleh seperlimanya,yang keempat memperoleh seperdelapanya,yang
kelima memperoleh sepuluh buah,sedangkan orang yang keenam memperoleh siasanya
,yakni satu buah.
2.
Democrates menggalami masa kanak-kanak,seperempat dari umurnya
keseluruhan,seperlima dari hidupnya sebagai seorang pemuda ,sepertiganya
sabagai laki-laki dewasa ,dan menghabiskan masa sisa hidupnya selama tiga belas
tahun.
3.
Apabila suatu pipa dapat mengisi pipa dapat mengisi suatu bak mandi dalam satu
hari,pipa yang kedua dalam dua hari,pipa yang ketiga dalam tiga hari,dan pipa
yang keempat dalam hari.
7.
Eutocius
Karya
Eutocius adalah menulis komentar atas karya Archimedes,”On the Sphere and
cylinder “,”Measurement of a circle”,dan “On Plane Equilibrium”,serta karya
Apollonius ,”Conic Section”.Dari tulisan Eutocius inilah orang dapat mengenal
penyelesaian Archimedes tentang pangkat tiga dengan irisan kerucut,yang
terdapat dalam buku “On the Shere and cylinder”,dimana buku ini tidak dapat
ditemukan lagi elementer,Komentar Eutocius tentang Conica nya Apolonius
dipersembahkan kapada Anthemius (meninggal tahun 534),seorang matematika dan
jga arsitek dari pembangunan gereja St,Sofia konstantinopel.Anthemius juga
menulis suatu buku yang berjudul “On Burning Mirrors’,dimana dalam buku ini
dijelaskan tentang sifat-sifat fokum parabola.Disamping itu Archimedes juga
memperkenalkan konstruksi kawat dari ellips.
8.
Isidore
Matematika
yang seangkatan dengan Eutocius adalah isidore dari Hilius.Dia adalah baik dari
Athemius dan sekaligus penerus arsitek pembangunan gereja St.kontribusi yang
terbesar dari kelompok konstantinopel ini (Eutocius,Anthemius dan Isidore)
adalah menyelamatkan karya-karya Archimedes versi yunani ,serta empat buku pertanica nya Apollonius ,sehingga dapat
dibaca sampai sekarang.
BAB
II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ø Periode terakir
dari zaman yunani kuno adalah didominasi oleh kekuasaan romawi, karena yunani
adalah kota yang paling aman damai dalam sejarah termasuk juga mesir. Jadi
yunani adalah tempat untuk berlindung yang aman bagi para kaum cendekiawan
dalam kurun waktu yang sangat lama.
Ø Diophantus
sering disebut sebagai “Bapak Aljabar”. Karena
jasanya yang besar dalam mengembangkan aljabar sinkopasi, yaitu aljabar
dengan menggunakan lambing-lambang tertentu. Karya utama dari Diophantus ini
adalah “Arithmetica”, yang aslinya terdiri dari lima belas buku, tetapi hanya
tujuh buku pertama yang dapat diselamatkan.
Ø Pada tahun 320
Pappus menulis sebuah buku yang sangat penting yang berjudul “Collection”
(Synagoge). Buku mathematical oleh collection yang kadang disebut collection
adalah karya Pappus yang terbesar yang berisi kombianasi antara komentar dan
sebagai buku panduan bagi karya-karya geometri pada saat itu.
Ø Komentator-komentator
matematika yang terkenal sampai akhir abad keenam adalah:Theon, Hypatia,
Proclus, Boothius, Simplicius, Metrodorus, Eutocius, Isidore.
B. SARAN
Ø Kami yakin dalam
penulisan makalah ini banyak sekali kekurangannya. Untuk itu kami mohon kepada para pembaca agar dapat
memberikan saran, kritikan, atau mungkin komentarnya demi kelancaran tugas ini.
Ø Terlepas dari itu semua, kami
berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi siapapun
pembacanya. Selanjutnya kami ingin berterima kasih kepada para pembimbing dan
rekan-rekan yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah sederahana
ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs. Muchtar, G,
M.Sc, 1988, Sejarah Matematika, Padang: Institut Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan (IKIP), Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar