Kelompok
10
Rika
Purnama Wulan
Pendidikan Matematika 5B
Dosen
Pembimbing
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN
DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG
2013
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah
alrabbi al‘alamin kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya
kepada kami dan seijin-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yangberjudul “Supervisi Pendidikan”
Makalah ini berisikan
tentang informasi pengertian, tujuan, proses supervise pendidikan serta
teknik-teknik supervise pendidikan dan peran guru dalam supervise pendidikan.
Sebagaimana amanat yang diberikan kepada
kami di dalam memenuhi tugas mata kuliah Profesi Pendidikan Sebuah penghargaan bagi kami atas diberikannya
tugas ini, karena dengan begitu kita akan dapat mengkaji kembali tentang
hal-hal yang berkaitan dengan Standar Isi dan
Standar kopetensi Kelulusan.
Diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pengertian, tujuan, proses
supervise pendidikan serta teknik-teknik supervise pendidikan dan peran guru
dalam supervise pendidikan dalam memenuhi tugas mata kuliah Profesi
Pendidikan. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang berperan serta dalam menyusun makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Lubuk Alung , 10 November 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang 1
B. Rumusan
Masalah 2
C. Tujuan
Penulisan Makalah 2
BAB II. PEMBAHASAN
1. Perkembangan
Matematika di Cina 3
2. Sistem
Numerasi Scientific Cina atau Rod Numerals 4
3. Sistem
Additif Multiplikatif. 5
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
8
B. Saran 9
Daftar Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika mereka mengunjungi kelas dan
mengamati guru yang sedang melaksanakan proses belajar mengajar, serta mengisi
insrtumen yang dibawa, berarti mereka suda hmelaksanakan kegiatan supervisi
pengajaran.
Pemahaman
konsep supervisi seperti yang ditunjukkan pada contoh di atas perlu diluruskan.
Sebenarnya kegiatan yang dilakukan supervisor dalam contoh tersebut belum dapat
dikatakan kegiatan supervisi pengajaran, sebab belum memberikan pengaruh
terhadap peningkatan kualitas penampilan guru dalammengajar.
Kehidupan
manusia selalu dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
karena itu manusia harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
Begitu pula siswa, sebagai generasi bangsa masa yang akan datang, perlu
dipersiapkan sedemikian rupa, sehingga mereka mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan yang ada di lingkungannya.
Sekolah sebagai lembaga yangdiserahi tugas dan tanggung
jawab mempersiapkan generasi penerus perlu terlebih dahulu berbenah diri,
antara lain membekali guru-guru dengan pengetahuan dan kemampuan yang
diperlukan untuk memperlancar tugas mereka sebagai guru. Salah satu cara yang
dianggap efektif untuk meningkatkan kemampuan profesional guru adalah melalui
supervisi.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :
a.
Pengertian dan latar belakang
perlunya supervisi pendidikan
b. Tujuan, peranan dan prinsip
supervisi pendidikan
c.
Proses supervisi pendidikan
d. Teknik-teknik supervisi pendidikan
e.
Peranan guru dalam supervisi
pendidikan
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah :
a.
Untuk mengetahui pengertian dan
latarbelakang perlunya supervisi pendidikan
b. Untuk memahami tujuan, peranan dan
prinsip supervisi pendidikan
c.
Untuk memahami proses supervisi
pendidikan
d. Untuk mempelajari teknik-teknik
supervisi pendidikan
e.
Mengetahui peranan guru dalam
supervisi pendidikan
f.
Memenuhi nilai tugas pada mata
kuliah Profesi Kependidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Latar Belakang perlunya Supervisi pengajaran
Supervisi pengajaran dalam
kenyataannya sering dilaksanakan berbeda dengan
pengertian supervisi lain. Bagi sebagian supervisor di lapangan
mengartikan supervisi dengan kegiatan yang sederhana sekali. Jika mereka
mengunjungi kelas dan mengamati guru yang sedang melaksanakan proses belajar
mengajar, serta mengisi insrtumen yang dibawa, berarti mereka suda
hmelaksanakan kegiatan supervisi pengajaran.
Pemahaman konsep supervisi seperti
yang ditunjukkan pada contoh di atas perlu diluruskan. Sebenarnya kegiatan yang
dilakukan supervisor dalam contoh tersebut belum dapat dikatakan kegiatan
supervisi pengajaran, sebab belum memberikan pengaruh terhadap peningkatan
kualitas penampilan guru dalammengajar. Supervisi pengajajaran menurut Daresh
yang dikutip oleh Bafadal (1992)merupakan upaya membantu guru-guru
mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pengajaran.
Glickman dalam Bafadal
(1992)mengemukakan bahwa supervisi pengajaran merupakan serangkaian kegiatan
yang membantu guru meningkatkan kemampuan mengelola proses belajat mengajar.
Adam yang dikutip Bafadal (1992) mendefinisikan supervisi sebagai perbaikan
program pengajaran. Neagley yang dikutip oleh Pidarta (1992) mengemukakan bahwa
setiap pelayanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan
instruksional, belajar dari kurikulum dikatakan supervisi.
Supervisi pengajaran perlu dilaksanakan
dengan beberapa alasan, yaitu :
1. Hakikat individu
Guru adalah manusia biasa. Pada
hakekatnya manusia biasa tidak ada yang sempurna. Begitu pula guru, biasanya
guru-guru mempunyai kelebihan dan kekurangan, baik dalam hal pengetahuan maupun
dalam kemampuan profesional. Kelebihan dan kekurangan tersebut perlu dibina dan
ditingkatkan melalui kegiatan supervisi.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Kehidupan manusia selalu
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu
manusia harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Begitu pula
siswa, sebagai generasi bangsa masa yang akan datang, perlu dipersiapkan
sedemikian rupa, sehingga mereka mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan
yang ada di lingkungannya.
Sekolah sebagai lembaga
yangdiserahi tugas dan tanggung jawab mempersiapkan generasi penerus perlu
terlebih dahulu berbenah diri, antara lain membekali guru-guru dengan
pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk memperlancar tugas mereka sebagai
guru. Salah satu cara yang dianggap efektif untuk meningkatkan kemampuan
profesional guru adalah melalui supervisi.
3. Pertumbuhan jabatan
Pertumbuhan jabatan merupakan
salah satu aspek yang diduga ikut mempengaruhi motivasi kerja guru. Karena itu,
pertumbuhan jabatan perlu mendapat perhatian agar mereka dapat berkembang
sesuai dengan kemampuan profesionalnya. Salah satu wujud perhatian terhadap
pertumbuhan jabatan guru tersebut ditunjukkan dengan memberikan bantuan,
bimbingan dan motivasi kepada guru terutama yang mengalami kesulitan dalam
pertumbuhan jabatannya.
B.
Tujuan, Peranan dan Prinsip supervisi pendidikan
1. Tujuan
supervisi
Secara garis besar tujuan
supervisi dapat dibedakan atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
menurut Rifai (1982) adalah membantu guru meningkatkan kemampuannya agar
menjadi guru yang lebih baik. Selanjutnya Bafadal (1992) mengatakan bahwa
tujuan supervisi adalah untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai
tujuan yang ditetapkan bagi murid-muridnya.
Menurut
Rifai (1982) tujuan khusus supervisi adalah sebagai berikut :
a. Membantu guru agar dapat lebih
mengerti tujuan dan fungsi sekolah dalam usaha encapai tujuan pendidikan.
b. Membantu agar guru lebih menyadari
dan mengerti kebutuhan-kebutuhan siswa serta masalah yang dihadapinya.
c. Melaksanakan kepemimpinan efektif
dengan cara yang demokratis dalam rangka meningkatkan kegiatan profesional di
sekolah dan menjaga hubungan staf yang kreatif untuk meningkatkan kemampuan
masing-masing.
d. Menemukan kemampuan dan kelebihan
tiap guru dan memanfaatkan dan mengembangkan keammpuan tersebut.
e. Mambantu guru meningkatkan kamampuan
mengajar di depan kelas.
f. Membantu guru baru dalam masa
orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri dengan tugasnya dan dapat
mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.
g. Membantu guru menemukan kesulitan
belajar siswa dan menemukan tindakan perbaikannya.
2.
Peranan supervisi
Menurut Rifai (1982) peranan
supervisi ada 7 macam :
a. Supervisi sebagai kepemimpinan
Supervisor sebagai pemimpin hendaklah mempunyai kemampuan
menggerakkan atau mempengaruhi guru agar mau menigkatkan kemampuan
profesionalnya, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan
efektif. Tanpa adanya kepemimpinan dari supervisor, kegiatan supervisi tidak
akan efektif.
b.
Supervisi sebagai inspeksi
Supervisi dapat diawali dengan inspeksi. Tujuan inspeksi
dalam hal ini adalah untuk mendapatkan data/ informasi mengenai pelaksanaan
proses belajar mengajar yang
dilaksanakan guru. Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan tindak lanjut
yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan permasalah guru.
c.
Supervisi sebagai penelitian
Supervisi berperan sebagai penelitian, terutama untuk
mengetahui objektivitas dan relevansi data dengan permasalahan yang ditemui
pada waktu inspeksi.
d.
Supervisi sebagai latihan dan
bimbingan
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh melalui penelitian
dapat ditentukan tindakan-tindakan apa yang akan dilakukan untuk pembinaan/
peningkatan kemampuan guru dalam mengelolaaan proses belajar mengajar.
Peningkatan kemampuan guru dilakukan melalui latihan-latihan atau bimbingan
agar menjadi lebih efektif.
e. Supervisi sebagai sumber dan
pelayanan
Dalam proses supervisi, supervisor dapat berperan sebagai
sumber informasi, sumber ide, sumber petunjuk dalam berbagai hal dalam rangka
peningkatan kemampuan profesional guru.
f. Supervisi sebagai koordinasi
Kepala sekolah sebagai supervisor harus memimpin sejumlah
guru/ staf yang masing-masingnya mempunyai tugas dan tanggung jawab
sendiri-sendiri. Supervisor haruslah memberikan bantuana dan pembinaan kepada
guru dan tetap menjaga agar setiap guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik
dalam situasi kerja yang kooperatif.
g. Supervisi sebagai evaluasi
Untuk mengetahui kemampuan guru yang akan dibina perlu
dilakukan evaluasi sehingga program supervisi
cocok dengan kebutuhan guru. Selain itu melalui evaluasi dapat pula
diketahui kemampuan guru setelah mendapatkan bantuan dan latihan dari
supervisor.
3.
Prinsip- prinsip Supervisi Pendidikan
Supervisor dalam melaksanakan
supervisi hendaknya bertumpu atau berpedoman pada prinsip prinsip supervisi.
Menurut Rifai (1982) prinsip-prinsip supervisi secara garis besar dapat
dibedakan atas dua yaitu prinsip fundamental dan prinsip praktis. Prinsip
fundamental merupakan dasar pokok dari semua prinsip-prinsip yang ada yakni
pancasila. Dalam hal ini setiap aktivitas supervisi yang dilakukan harus
senantiasa berpedoman kepada Pancasila. Artinya, anggapan, sikap, dan tindakan
supervisor tidak bertentangan dengan nilai nilai Pancasila.
Prinsip praktis juga dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu prinsip positif dan prinsip negatif. Prinsip
positif adalah prinsip yang patut diikuti supervisor, sedangkan prinsip negatif
adalah prinsip yang perlu dihindari.
a.
Prinsip positif
1) Supervisi harus konsrtuktif dan
kreatif
2) Supervisi hendaknya lebih
berdasarkan sumber-sumber kolektif dari kelompok daripada usaha-usaha
supervisor sendiri.
3) Supervisi harus didasarkan atas
hubungan profesional daripada atas hubungan pribadi
4) Supervisi harus dapat mengembangkan
segi-segi kelebihan yang dipimpin
5) Supervisi harus dapat memberikan
perasaan aman pada
anggota
kelompoknya
6) Supervisi hendaklah memperhatikan
kesejahteraan guru-guru
7) Supervisi harus didasarkan pada
keadaan yang riil dan sebenarnya
8) Supervisi hendaklah sederhana dan
informal dalam pelaksaannya
9) Supervisi hendaklah obyektif dan
sanggup mengevaluasi diri sendiri
b. Prinsip
negatif
Soetopo
dan Soemarto (1988) mengemukakan beberapa prinsip negatif supervisi yaitu :
1)
Supervisor tidak boleh bersikap
otoriter,
2)
Supervisor tidak boleh mencari-cari
kesalahan pada guru
3)
Supervisor bukan inspektur yang ditugaskan
untuk memeriksa apakah peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi yang telah diberikan dilaksanakan atau tidak,
4)
Supervisor tidak boleh menganggap
dirinya lebih dari guru-guru oleh karena jabatannya,
5)
Supervisor tidak boleh terlalu
banyak memperhatikan hal-hal kecil dalam cara-cara guru mengajar
6)
Supervisor tidak boleh lekas kecewa
bila ia mengalami kegagalan
C.
Proses supervisi pendidikan
Supervisi menurut Rifai
(1982) merupakan suatu proses, yaitu serangkaian kegiatan yang teratur dan
beraturan serta berhubungan satu sama lain dan diarahkan kepada suatu tujuan.
Secara garis besar kegiatan dalam proses supervisi dapat dibagi atas tiga,
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
1. Perencaan supervisi pendidikan
Perencanaan supervisi perlu
disusun oleh supervisor agar pelaksaan supervisi dapat terarah. Pelaksaan
supervisi diawali dengan perencaan diduga dapat mengecewakan banyak pihak,
seperti guru, supervisor dan bahkan siswa yang secara tidak langsung memerlukan
peningkatan kemampuan mengajar gurunya.
Mengingat perencanaan merupakan pedoman dan arah dalam
pelaksanaan, maka ada bebrapa hal yang harus dicantumkan dlam perencanaan
supervisi, yaitu :
a)
Tujuan supervisi
b)
Alasan mengapa kegiatan terrrsebut
perlu dilaksanaka,
c)
Bagaimana (metode/teknik) mencapai
tujuan yang telah dirumuskan
d)
Siapa yang akan
dilibatkan/diikutsertakan dalam kegiatan-kegaitan yang akan dilakukan
e)
Waktu pelaksanaan
f)
Hal-hal yangdiperlukan dalam
pelaksaannya serta cara memperoleh hal-hal tersebut.
2. Pelaksanaan supervisi pendidikan
Rifai (1982) mengemukakan
pelaksanaan supervisi pendidikan mengikuti beberapa kegiatan,sebagai berikut :
a) Pengumpulan data
Proses supervisi diawali dengan pengumpulan data untuk
menemukan berbagai kekurangan dan kelemahan guru. Data yang dikumpulkan adalah
mengenai keseluruhan situasi belajar mengajar.
b) Penilaian
Data yang sudah dikumpulkan diolah, kemudian dinilai.
Penilaian ini dilakukan terhadap keberhasilan murid, keberhasilan guru, serta
faktor-faktor penunjang dan penghambat dalam proses belajar mengajar.
c) Deteksi kelemahan
Pada tahap ini supervisor mendeteksi kelemahan atau
kekurangan guru dalam mengajar. Dalam rangka mendeteksi kelemahan, supervisor
memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas guru yaitu :
penampilan guru di depan kelas, penguasan materi, penggunaan metode, hubungan
antar personil dan administrasi kelas.
d) Memperbaiki kelemahan
Jika
melalui deteksi ditemukan kelemahan dan kekurangan, maka pada tahap ini
dilakukan perbaikan atau peningkatan kemampuan.
e) Bimbingan dan pengembangan
Supervisor
perlu memberikan bimbingan kepada guru agar apa yang diperolehnya diterapkan/
diaplikasikan dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya.
Dalam
rangka penggunaan beberapa teknik supervisi, dapat menpedomani bebrapa
pendekatan. Sutjipto (1993) mengemukakan empat pendekatan supervisi yaitu :
· Pendekatan humanistik, didasarkan
pada asumsi bahwa guru mengalami pertumbuhan secara terus menerus, tugas
supervisor adalah membimbing guru agar guru dapat berdiri sendiri.
· Pendekatan kkompetensi, didasarkan atas asumsi bahwa
supervisi bertujuan membentuk kompetensi minimal yang harus dikuasai guru.
Tugas supervisor adalah menciptakan lingkungan sedemikian rupa sehingga guru
dapat menguasai kompetensi tersebut secara bertahap.
· Pendekatan klinis, didasarkan pada
asumsi bahwa guru akan tumbuh dan berkembang dalam jabatannya melalui proses
belajar.
3. Evaluasi
Pada akhir proses supervisi dilakukan evaluasi. Evaluasi
dilakukan untuk mengetahui tujuan yang sudah diccapai, hal-hal yang sudah
dilakukan dan hal yang belum dilaksanakan.evaluasi supervisi dilakukan untuk
semua aspek, meliputi evaluasi hasil, proses dan pelaksanaan.
Teknik evaluasi yang dilakukan : wawancara, angket,
observasi penampilan dan tingkah laku guru, kunjungan kelas, dan memperhatikan
reaksi dan pendapat pihak ketiga seperti sesama guru, pegawai, dan orang tua.
D.
Teknik-teknik supervisi pendidikan
Dilihat dari jumlah orang yang disupervisi, teknik supervisi
dapat dibedakan atas dua yaitu : teknik individual dan teknik kelompok.
Sedangkan dilihat dari langsung tidaknya supervisor menghadapi orang yang
disupervisi, teknik supervisi dibedakan atas dua pula yaitu teknik langsung dan
teknik tidak langsung.
1. Teknik
individual
Ada
beberapa teknik supervisi yang tergolong ke teknik individual, yaitu :
a) Kunjungan
kelas
Supervisor datang ke kelas dan memperhatikan guru yang
sedang mengajar.Melalui kunjungan kelas,supervisor akan memperoleh banyak
informasi mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas.
1) Kunjungan kelas yang direncanakan/di persiapkan terlebih
dahulu. Kunjungan kelas yang dipersiapkan ini dapat dibedakan atas tiga yaitu:
· Kunjungan kelas yang direncanakan
oleh kepala sekolah dan diberitahukan kepada guru
· Kunjungan kelas yang direncanakan oleh kepala sekolah tetapi
tidak diberitahukan kepada guru
· Direncanakan oleh guru dan mengundang kepala sekolah untuk
mengunjungi kelas
2) Kunjungan kelas tanpa perencanaan/persiapan. Tujuan
kunjungan kelas seperti ini bermacam-macam.
3) Observasi kelas. Supervisor mengamati suasana kelas selama
pelajaran berlangsung. Menurut sahertian (1981) observasi kelas dapat dibedakan
menjadi dua yaitu: observasi langsung dan tidak langsung
b) Percakapan
pribadi
Adam dan Dickey yang dikutip oleh Sahertian (1981)
mengatakan bahwa salah satu alat yang penting dalam supervisi adalah percakapan
pribadi.
c) Saling
mengunjungi kelas
Guru-guru saling mengunjungi antara satu dengn yang lain
yang sedang mengajar. Ini dapat dilakukan di sekolah sendiri atau mengunjungi
guru di sekolah lain.
d) Menilai
diri sendiri
Dalam
hal ini guru menilai dirinya sendiri dengan harapan dapat membantu guru dalam
memperbaiki kemampuannya
2.
Teknik kelompok
Teknik kelompok menurut Sahertian (1981) adalah teknik-teknik
yang digunakan atau dilaksanakan oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam
satu kelompok. Teknik-teknik yang bersifat kelompok antara lain:
a) Pertemuan orientasi bagi guru baru
b) Rapat guru
c) Studi antar kelompok guru
d) Seminar
e) Diskusi panel
f) Buletin supervisi
g) Demonstrasi mengajar
h) Perpustakaan jabatan
i) Perjalanan sekolah untuk anggota staff
E.
Peranan guru dalam supervisi pendidikan
Supervisi bertujuan membantu guru dalam meningkatkan
kemampuannya agar situasi belajar mengajar menjadi lebih baik. Keberhasilan
supervisor mencapai tujuan supervisi dipengaruhi berbagai faktor, salah satu
diantaranya adalah faktor guru yang disupervisi. Dalam hal ini dituntut
berbagai peran dan partisipasi guru dalam mendukung pelaksanaan supervisi.
Peranan dan partisipasi guru tersebut dapat dilihat dari setiap fase dalam
proses supervisi, sebagai berikut :
1.
Fase perencanaan
Penyusunan perencanaan supervisi memerlukan
berbagai data da ninformasi, terutama yan berkaitan dengan guru dan proses
belajar mengajar yang dilaksanakan. Dalam hal ini diperlukan keterbukaan dan
kesediaan guru guru untuk memberikana data dan informasi mengenai permasalahan
dan kesulitan yang mereka temui dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru.
2. Fase pelaksanaan
Perlaksanaan
supervisi memerlukan kerja sama yan baik antara guru dan supervisor. Guru-guru
perlu menyadari bahw kehadiran supervisor di sekolah bertujuan membantu dan
membina kemampuan guru, bukan mencari-cari kesalahan.
3. Fase evaluasi
Evaluasi
pelaksanaan supervisi memberikan manfaat bagi supervisor dan guru. Supervisor
dapat mengetahui target yang sudah dicapai dalam pelaksanaan peningkatan
kemampuannya. Dalam hal ini guru diharapkan dapat menerima hasil evaluasi
secara terbuka, dan bersedia menerima saran dan arahan supervisor untuk
perbaikannya.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Glickman dalam Bafadal
(1992)mengemukakan bahwa supervisi pengajaran merupakan serangkaian kegiatan
yang membantu guru meningkatkan kemampuan mengelola proses belajat mengajar.
Adam yang dikutip Bafadal (1992) mendefinisikan supervisi sebagai perbaikan
program pengajaran. Neagley yang dikutip oleh Pidarta (1992) mengemukakan bahwa
setiap pelayanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan
instruksional, belajar dari kurikulum dikatakan supervisi.
Supervisi
bertujuan membantu guru dalam meningkatkan kemampuannya agar situasi belajar mengajar
menjadi lebih baik. Keberhasilan supervisor mencapai tujuan supervisi
dipengaruhi berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah faktor guru yang
disupervisi. Dalam hal ini dituntut berbagai peran dan partisipasi guru dalam
mendukung pelaksanaan supervisi.
B. SARAN
Syukur
alhamdulillah pada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik walupun masih ada kekurangan dan
tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun, serta arahan dan bimbingan dari semua pihak,
terutama Dosen.
Topik makalah ini penting untuk
calon seorang guru, sehingga penulis berharap, pembaca dapat memahami isi dari
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya makalah ini, penulis berharap
pembaca bisa mengambil hal-hal penting dari makalah ini sehingga ilmu-ilmu yang
telah diperoleh dari makalah ini dapat disampaikan ke yang lainnya.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, jangan hanya
mengandalkan sumber atau referensi dari makalah ini. Pembaca juga harus mencari
sumber lain yang mendukung pembahasan topik makalah ini sehingga akan dapat
menambah pengetahuan pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
http://tikky-suwantikno.blogspot.com/2008/02/supervisi-pendidikan.html
http://imronfauzi.wordpress.com/2008/06/13/dasar-dasar-administrasi-pendidikan/
http://maswanispdyahoocoid.blogspot.com/2007/05/pentingnya-supervisi-pendidikan.html
http://mmury-umb.blogspot.com/2007/12/artikel-supervisi-pendidikan.html
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&channel=s&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&q=arti+penting+supervisi+pendidikan&btnG=Telusuri&meta
http://imronfauzi.wordpress.com/2008/06/13/dasar-dasar-administrasi-pendidikan/
http://maswanispdyahoocoid.blogspot.com/2007/05/pentingnya-supervisi-pendidikan.html
http://mmury-umb.blogspot.com/2007/12/artikel-supervisi-pendidikan.html
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&channel=s&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&q=arti+penting+supervisi+pendidikan&btnG=Telusuri&meta
http://yukkawan.blogspot.com/2013/07/makalah-supervisi-pendidikan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar