Rabu, 23 Mei 2012

Saat Cinta Datang Ketika Ia Harus Pergi

Gundah
Tak menentu semua yang terasa
Kadang senang
Dan tawa pun berirama dalam hatiku
Kadang sedih
Dan air mata pun mengumbar tangisnya

Tak mengerti dengan semua yang kurasa
Semakin hari semakin ku tersiksa
Tenggelam dalam angan
Dan terbuai oleh indahnya lamunan

Aku ingin bicara
Dengan hatimu yang putih bersayap malaikat
Dibawah purnama
Lalu biarkan malam melantunkan
Nada-nada cinta dari surga
Mewarnai suasana antara aku dan dirimu
Saling menatap
Semakin dekat
Lalu kau kecup bibirku

Aku bahagia menerima cinta darimu
Dan aku sedih
Karena kau berikan cinta untuk terakhir kalinya

Aku lelaki yang tak beruntung
Atau memang tak layak menjaga cintamu
Tapi biarlah malam membawa kenangan ini pergi
Jauh dibalik kabut pagi


Surat Cinta Yang Tak Terkirim

Untuk Seseorang Disana
            Malam semakin larut. Detik-detik waktu tak mampu kuhentikan walau sejenak. Ia menyeretku hingga saat ini. Aku tak berdaya, tak bisa kembali walau hanya sedetik. Enam tahun sudah, sejak pertama aku mengenalmu. Sejak pertama aku melihat tatapanmu, yang mempesona hatiku. Meninggalkan bekas yang dalam, yang tak mampu kuhapus. Ingin rasanya aku hilang  ingatan, menghapus memorymu dari bayangan ingatanku. Tapi semakin aku mencoba, dirimu semakin lekat dalam hati dan benakku. Kau menjadi baying-bayang dalam hari-hariku. Mangikuti setiap derak langkahku.
            Hari ini, saat aku menulis ini, senyumanmu yang pertama kepadaku menari-nari, berbinar anggun. Menenangkan kegelisahan bathinku. Aku masih merasakan, perasaan saat pertama kita berkenalan di kelas itu. Perasaan aneh yang hingga hari ini tak mampu kudefenisikan dan tak ada di kamus manapun. Sulit, bahkan perasaan ini lebih sulit dari pelajaran aljabar atau fisika.
            Mungkin inilah Cinta, suatu abstrak dalam perasaan. Karya seni yang sulit diungkap dengan kata-kata. Karya seni Sang Maha Sempurna.
            Sampai hari ini, perasaan ini terus tumbuh. Ia berkembang dan mulai berbunga. Aku tak tahu harus kemana  mencurahkan kegundahan ini. Aku ingin engkau tahu. Aku disini, menunggu perintah takdir.   

Saatnya Tersenyum Pada Kematian

Gadis bargaun hitam melangkah sendu
Membawa biola tua ditangannya
Menyusuri sunyinya malam
Menyapa mimpi

Nada-nada lirih mulai dimainkan
Mengiringi langkahku menjauh
Sementara semua waktu memudar
Begitu cepat

Kuberharap hujan menghapus
Jejak ku yang hitam
Mewarnai perjalanan ku

Kutinggalkan semua kenangan
Dalam kotak hitam yang terkunci
Biarkan semua itu terkubur
Terbakar bersama senja kemaren

Aku melangkah
Dan nada lirih masih mengiringi
Menyusuri lorong, sendiri
Gelap dan terang disisiku
Malaikat tersenyum disana
Dan setan menyirangai di sudut tergelap
Lapar akan dosa-dosa

Kuhapus dengan cepat semua yang kulalui
Karena sebentar lagi disana
Ada terang yang kutuju
Terang yang cukup untuk membangkitkan semua harapan
Dan ada ribuan sayap malaikat
Yang akan melindungiku dari gelapnya dunia

Gadis bergaun hitam
Masih memainkan nada lirih
Terjebak dalam gelapnya dunia kematian
Dan kini hujan turun
Menghapus semua kesedihan dan semua dosa-dosa hitam

Dan kini saatnya tersenyum pada kematian

catatan akhir

trnyata knyataan itu hnya kenginan Q..
 bkan keinginan kalian,,,
usaha yang Q lakukan semaksimal mungkin tak pernah ada harganya bgi kalian,,
skarang dan untuk seterusnya jgan sesali yang terjadi pda Q
 krna klian yang meminta,,
dan ini semangat terakir Q dalam msalah itu
 seterusnya terserah
 krna perjalanan hidup Q hanya untuk Q nikmati
menghadap kpada tuhan untuk bekal Q nanti,,
Q jga tau takan ada duka di hti kalian..
 krna kalian bnar-benar tak peduli...

Akhir Yang Sendiri

semua berawal dari perkenalan
dilanjutkan dengan pertemuan
dan seiring berjalannya waktu....
kita mengenal satu sama lain..
hingga saat itu menimbulkan perasaan...
dan membuat suatu ikatan yang dinamakan "pacaran"....


jodoh memang tak bisa di terntukan pada saat kta pcran....
di saat itu berbagai macam masalah yang datang...
dan berbagai macam pemikiran yang membuat retak kepercayaan...
bukan karena diri mu yang tak mengerti tapi karena aku yang belum mengerti diri mu,,,,
bukan karena diri mu yang salah tpi karena diriku yang telah kalah,,,
hingga membuat perpisahan sebagai penyelesai masalah kita,,,,,,


dan menghentikan semua yang dulu...
perkenalan...
pertemuan....
bahkan perasaan........
hufft,,,
pacaran sangat aneh.....
bagi ku...
namun belum tentu bagi semua orang yang mengenal pacaran,,,,

apakah kita dapat bertemu hingga bersatu kembali????